Batik motif kontemporer yang semakin diminati anak muda.(IDN Times/Daruwaskita)
Penjualan batik saat ini tak hanya di wilayah Jogja, ia mengaku sudah mencapai Papua. "Pemasaran sampai seluruh Indonesia tapi fokusnya di Jogja ini. Luar Jawa paling banyak Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Di luar Jawa biasanya penjual, jadi batiknya dijual lagi," ujarnya.
Lebaran menjadi momen yang ditunggu oleh pemuda berusia 23 tahun ini. Dalam satu bulan mampu meraup puluhan juta rupiah. "Paling ramai itu akan Lebaran. Ya kalau dihitung-hitung saat ramai paling bisa Rp40 hingga Rp50 juta untuk satu bulan," lanjut Farras.
Kain batik kontemporer produksinya dibanderol mulai Rp100 ribu sampai Rp250 ribu. Sedangkan batik tulis murni sekitar Rp200 ribu per dua meter.
"Tapi yang paling kencang itu yang Rp150 ribu. Itu batik kombinasi cap dan tulis masih bentuk kain. Kalau baju menyesuaikan model. Bisanya laki-laki Rp150 hingga Rp300 ribu," katanya.