Tetap Aktif, Merapi Kembali Keluarkan 5 Kali Awan Panas Guguran 

Awan panas meluncur sejauh 1.200 meter

Sleman, IDN Times - Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Selasa (22/6/2021). Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida menyampaikan dari hasil pengamatan yang dilakukan mulai pukul 00.00 hingga 24.00 WIB, teramati terjadi sebanyak lima kali awan panas guguran dan dan 15 kali guguran lava pijar.

Baca Juga: Beberapa Cagar Budaya Yogyakarta Tutup Sementara, Termasuk Prambanan dan Ratu Boko

1. Awan panas meluncur sejauh 1.200 meter

Tetap Aktif, Merapi Kembali Keluarkan 5 Kali Awan Panas Guguran Ilustrasi Merapi. IDN Times/Arief Rahmat

Hanik menjelaskan dari lima kali awan panas guguran yang terjadi, teramati jarak luncur maksimal sejauh 1.200 meter. Awan panas ini meluncur ke arah Tenggara dan Barat Daya.

"Teramati lima kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal 1.200 meter ke arah Tenggara dan Barat Daya," ungkapnya pada Rabu (23/6/2021).

2. Lava pijar meluncur sejauh 1.000 meter

Tetap Aktif, Merapi Kembali Keluarkan 5 Kali Awan Panas Guguran ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Untuk lava pijar dari 15 kali guguran yang terjadi, jarak luncur maksimal sejauh 1.000 meter. Guguran lava pijar ini meluncur ke Barat Daya.

"Teramati 15 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter ke arah Barat Daya," terangnya.

Selain awan panas dan lava pijar, BPPTKG juga mengamati adanya asap warna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dengan ketinggian 100 meter di atas puncak.

3. Status Merapi masih siaga

Tetap Aktif, Merapi Kembali Keluarkan 5 Kali Awan Panas Guguran ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Hingga saat ini, status Gunung Merapi masih berada di tingkat siaga. Untuk potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan-Barat Daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sedangkan pada sektor Tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km potensi bahaya serupa juga perlu diwaspadai.

"Erupsi eksplosif juga masih berpeluang terjadi dengan potensi bahaya berupa lontaran material vulkanik dalam radius 3 km dari puncak," paparnya.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya