Sejumlah Sekolah di Sleman Jalankan Kegiatan Pramuka Secara Daring
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Masa pandemik COVID-19, membuat banyak kegiatan yang awalnya dilakukan secara tatap muka beralih ke sistem daring. Begitu pula dengan kegiatan kepramukaan di sejumlah SMP di Kabupaten Sleman, sekolah diharuskan membuat beberapa inovasi melalui video pembelajaran maupun pertemuan melalui zoom meeting.
Salah satu sekolah yang menjalankan kegiatan pramuka daring adalah SMP Negeri 4 Depok. Kepala SMPN Negeri 4 Depok, Lilik Mardiningsih menjelaskan dalam satu minggu kegiatan pramuka dijalankan dua kali, yakni Selasa dan Kamis.
Palajaran yang diajarkan mulai dari tali temali, ketahanan pangan, kebersihan lingkungan dan sebagainya.
1. Pramuka daring menyiapkan 4 pembina
Untuk pembelajaran tali temali, para pembina biasanya menyampaikan materi melalui zoom, yang mana para siswa memperhatikan dan membuatnya di rumah masing-masing.
"Pelajaran ketahanan pangan, siswa diminta menanam tumbuhan yang sudah disemai di sekolah. Anak diminta mengambil dan ditanam di rumah dan perkembangan dilaporkan. Tanaman yang ada terong, cabai, sawi, kangkung," ungkapnya pada Senin (31/8/2020).
Lilik menjelaskan, untuk kegiatan pramuka sendiri, pihaknya telah menyiapkan sebanyak empat pembina. Sebanyak dua pembina mengampu kelas tujuh, dan dua pembina lainnya mengampu kelas delapan.
Baca Juga: 5 Manfaat Pramuka yang Perlu Kamu Ketahui, Efeknya Sampai Nanti!
2. Materi pramuka berkaitan dengan pencegahan COVID-19
Sama halnya dengan SMP Negeri 4 Depok, kegiatan pramuka secara daring juga telah dilakukan di SMP Negeri 2 Pakem.
Kepala SMP Negeri 2 Pakem, Triworo Setyaningsih menjelaskan ada beberapa materi yang disampaikan ketika pramuka beralih ke sistem daring, salah satunya adalah materi yang bisa mendukung pencegahan COVID-19.
"Kami ada pramuka adiwiyara, pramuka kependudukan dan lain-lain. Jadi materinya bisa mendukung COVID-19. Kalau kependudukan ya materi kependudukan supaya mereka berpartisipasi dalam mengatasi bonus penduduk Indonesia," terangnya.
3. Meminta sekolah petakan materi yang bisa diajarkan secara daring
Sebelumnya, Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Disdik Kabupaten Sleman, Dwiwarni Yuliastuti mengungkapkan di masa pandemik kegiatan kepramukaan masih tetap dilakukan, hanya pelaksanaannya dilakukan secara daring.
Dwiwarni menjelaskan pihaknya sudah meminta sekolah untuk memetakan materi kepramukaan apa saja yang bisa diajarkan secara daring.
"Sekolah bisa memetakan materi, dipilih materi-materi mana yang bisa didaringkan," paparnya.
Baca Juga: 5 Fakta Unik Pramuka Indonesia dan Dunia, Tetap Eksis Hingga Kini