Pilkada Sleman, DPC PDIP Sleman Masih Tunggu Rekomendasi DPP
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Terkait nama yang akan diusung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sleman pada 2020 mendatang, sampai dengan saat ini, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Sleman masih menunggu instruksi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP.
Selain nama, PDIP Sleman juga masih menunggu rekomendasi untuk bisa berkoalisi dengan partai politik lain.
Baca Juga: Mumtaz Rais Mau jadi Sleman 02, Asal yang Mengajak PDI-P
1. Tidak boleh koar-koar sebelum rekomendasi turun
Ketua DPC PDIP Sleman Koeswanto mengatakan, sampai dengan saat ini pihaknya masih menunggu rekomendasi dari DPP PDIP. Dirinya pun belum bisa membeberkan nama-nama yang sudah mendaftar untuk maju dalam Pilkada Sleman.
"Kami belum bisa membicarakan wakil dan koalisi. Kami belum melangkah, karena kami diinstruksikan tidak boleh mempublikasi dulu sebelum rekomendasi turun," ungkapnya pada Rabu (25/12).
2. Hasil penjaringan sudah dikirm ke DPP
Koeswanto mengatakan jika untuk pendaftaran internal calon Bupati ataupun Wakil Bupati Sleman di tingkat DPC sudah selesai dilakukan. Pihaknya pun sudah mengirim hasil penjaringan yang dilakukan kepada DPP.
"Pendaftaran di internal sudah. Hasil pendaftaran sudah kami kirim sejak lama. Kemarin ada yang daftar lewat DPC ada yang DPD. Aturan boleh daftar lewat keduanya. Kita masih menunggu dari DPP, memang tradisi PDIP sperti itu. Kita yang di bawah cuma menjaring kewenangannya, " jelasnya.
3. Sangat kecil kemungkinan maju dengan Mumtaz Rais
Terkait kemungkinan untuk berkoalisi dengan PAN, dan mengusung Mumtaz Rais sebagai Wakil Bupati, Koeswanto mengatakan hal tersebut sangat kecil sekali terjadi. Pasalnya, dari dulu hubungan PDIP dan PAN yang kurang harmonis.
"Kalau Mumtaz mau nyalon, itu internal dari PAN. Kami disuruh melamar ya, gimana? Saya rasa belum tahu dan kecil kemungkinannya. Sampeyan kan tahu, hubungan PDIP dengan Amien Rais seperti apa, kan tahu," ungkapnya.
Sebelumnya, Mumtaz mengatakan jika dirinya hanya bersedia menjadi Sleman 02 asalkan yang mengajak dari PDIP. Hal tersebut dilatarbelakangi PDIP yang sudah memiliki 15 kursi.
"Jadi gak masalah saya turun kelas sedikit menjadi 02 jika PDIP yang meminang saya. Tapi kalau bukan PDIP ya mari kita bicarakan lebih lanjut. Karena sesuai kursi aja. Walaupun secara popularitas saya paling tinggi dibanding calon mana pun. Tapi tidak apa-apa, saya tidak jumawa kok orangnya," terangnya.
Baca Juga: Mumtaz Rais Pede Dirinya yang Paling Populer di Sleman 2020