Penggembungan Gunung Merapi Tahun ini Ikuti Aktivitas Tahun 2006  

Pengukuran tubuh Merapi gunakan metode EDM di dua tempat

Sleman, IDN Times - Pasca erupsi 21 Juni 2020 lalu, Gunung Merapi mengalami perubahan bentuk atau deformasi. Data Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), laju deformasi Gunung Merapi diukur dari Pos Babadan dalam sehari bertambah 0,5 cm. Angka tersebut masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan erupsi tahun 2006 maupun 2010.

Baca Juga: BPPTKG Sebut Merapi Mengalami Deformasi 0,5 Cm Per Hari 

1. Pengukuran tubuh Merapi menggunakan metode EDM (Electronics Distance Measurements)

Penggembungan Gunung Merapi Tahun ini Ikuti Aktivitas Tahun 2006  ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Informasi dari media sosial resmi BPPTKG @BPPTKG , salah satu cara untuk mengukur deformasi adalah dengan menggunakan metode EDM (Electronics Distance Measurements).

Alat ini akan memancarkan sinar inframerah ke reflektor yang dipasang di tubuh gunung api, lalu reflektor akan memantulkan kembali sinar tsb ke alat. Jarak antara alat dan reflektor di tubuh gunung diukur setiap hari, sehingga jika ada penggembungan (inflasi) dapat terdeteksi.

2. Alat pengukuran diletakkan di Pos Kaliurang dan Babadan

Penggembungan Gunung Merapi Tahun ini Ikuti Aktivitas Tahun 2006  BPPTKG / Instagram.com

Untuk memantau perubahan bentuk Gunung Merapi, dua alat dipasang di dua tempat yaitu Pos Kaliurang yang terletak di bagian selatan dan Pos Babadan di bagian barat laut Merapi. 

Dibandingkan dengan erupsi tahun 2006 dan tahun 2010, penggembungan atau deformasi 2020 ini lebih maish tergolong rendah. 

BPPTKG membandingkan deformasi di tahun 2006 diukur dari Pos Kaliurang total mencapai 130 cm, dengan penggembungan per harinya 4 cm.  Sedangkan dari Pos Babadan deformasi total mencapai 30 cm dengan penggembungan per harinya 0,7 cm. 

Sedangkan deformasi di tahun 2010 atau saat terjadinya erupsi besar, yang diukur dari Pos Kaliurang total mencapai 300 cm, dengan perkembangan per harinya 10 cm. Sedangkan dari Pos Babadan, penggembungan tidak nampak atau relatif tetap. 

Data untuk deformasi kali ini di tahun 2020, baik diukur dari Pos Kaliurang dan Babadan penggembungan ke arah Pos Babadan atau ke arah barat laut dengan laju per harinya 0,5 cm.  

3. Laporan harian BPPTKG pemendekan hari ini mencapai 2 cm

Penggembungan Gunung Merapi Tahun ini Ikuti Aktivitas Tahun 2006  ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Laporan harian yang ditulis BPPTKG hingga hari ini, Jumat (10/7/2020) pemendekan diukur dengan metode EDM kurang lebih mencapai 2 cm. Dengan volume kubah lava per 13 Juni 2020 sebesar 200.000 m³. Kubah lava saat ini dalam keadaan stabil.

BPPTKG menyatakan untuk potensi bahaya saat ini berupa awan panas dari runtuhnya kubah lava dan lontaran material vulkanik dari letusan eksplosif.

Hingga saat ini status Gunung Merapi masih berada Level II atau Waspada. Imabauan yang disampaikan kepada masyarakat tetap tidak diperkenankan beraktivitas radius 3 km dari puncak gunung. 

4. Aktivitas deformasi mengikuti tahun 2006

Penggembungan Gunung Merapi Tahun ini Ikuti Aktivitas Tahun 2006  Kepala BPPTKG, Hanik Humaida IDN Times/Tunggul Damarjati

Pada Kamis 9 Juli 2020, Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan laju deformasi saat ini mengikuti aktivitas penggembungan di tahun 2006. Meski demikian, Hanik menjelaskan pihaknya masih melihat perkembangan yang ada.

"Tapi kita lihat perkembanga, sampai saat ini memang ada peningkatan adanya pemendekan tubuh Gunung Merapi, jadi ada penggembungan," terangnya.

Baca Juga: BNPB dan Pemkab Sleman Lakukan Koordinasi Waspadai Aktivitas Merapi 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya