Miris, Peternak Ayam di Indonesia Banyak Gunakan Kandang Baterai  

Kandang baterai rampas hak asasi ayam

Sleman, IDN Times - Industrialisasi peternakan ayam petelur membuat keberadaan kandang baterai banyak digunakan oleh peternak untuk bisa memaksimalkan produksi. Padahal, ketika dilihat dari sisi kenyamanan dan hak hewan, kandang baterai turut merampas hak para ayam petelur untuk bisa merasa nyaman dan mengekspresikan diri. Peternak ayam di Indonesia masih banyak yang memanfaatkan kandang baterai tersebut.

Guru Besar Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Ali Agus, mengungkapkan dilihat dari sisi produksi, kandang baterai ini memang bisa membuat ayam berproduksi secara maksimal. Namun, jika dilihat dari aspek kesejahteraan hewan, kandang baterai ini turut merampas hak-hak para ayam untuk mengekspresikan diri.

1. Petani gunakan kandang baterai karena bisa kontrol ayam

Miris, Peternak Ayam di Indonesia Banyak Gunakan Kandang Baterai  Ilustrasi Ayam petelur dalam kandang baterai (Dok. Animal Friends Jogja)

Ali Agus menjelaskan kandang baterai ini mulai digunakan para peternak sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu. Dalam satu kandang kecil bisa diisi dua sampai tiga ayam. Kandang baterai ini banyak digunakan peternak karena peternak bisa memantau hasil produksi, lahan, ruang, modal dan lain sebagainya.

"Kandang baterai ini memiliki kelebihan bagi peternak karena bisa mengontrol ayam mana yang bisa bertelur, ayam mana yang tidak. Ayam mana produktif dan ayam mana yang tidak produktif. Mengontrol pakan yang dikonsumsi, ngontrol air minum, termasuk mengontrol sakit juga lebih gampang karena individual," ungkapnya pada Sabtu (16/10/2021).

Baca Juga: RRDC Rawat Hewan Telantar hingga Kampanye Anjing Bukan Konsumsi  

2. Ayam butuh mengekspresikan diri

Miris, Peternak Ayam di Indonesia Banyak Gunakan Kandang Baterai  IDN Times/ Muchammad Haikal

Dalam penggunaan kandang baterai, ayam hanya bisa makan, tidur dan bertelur. Kondisi ini kurang melihat sisi kesejahteraan ayam. Padahal, ayam sendiri butuh mengekspresikan diri, seperti bertengger, mematuk saat di tanah, meloncat, mandi debu dan lain sebagainya. Hal tersebut tentu tidak bisa dilakukan ayam manakala berasa di kandang baterai.

"Hewan itu juga harus dipikirkan kesejahteraannya, kenyamanan di dalam kandang, bebas dari rasa takut, bebas lapar, bebas haus, bisa mengekspresikan kebiasaan alami," katanya.

Menurut Prof Ali, kandang yang layak bagi ayam yakni yang bisa membuat ayam bisa mengekspresikan nalurinya, seperti bertengger, mematuk, mandi debu dan yang lainnya. Atau bahkan, bisa membuat ayam bebas untuk ke sana ke mari.

3. Di Indonesia, masih banyak peternak yang gunakan kandang baterai

Miris, Peternak Ayam di Indonesia Banyak Gunakan Kandang Baterai  Peternak ayam petelur harus memutar otak lebih keras untuk memangkas biaya operasional. IDN Times/Alfi Ramadana

Di benua Eropa, gerakan animal welfare atau perjuangan bagi kesejahteraan hewan sudah banyak diperjuangkan beberapa tahun terakhir. Salah satunya untuk beralih tidak lagi menggunakan kandang baterai yang merampas hak-hak ayam. Namun, untuk di Indonesia sendiri penggunaan kandang baterai masih banyak dijumpai. Bahkan masih digunakan mayoritas peternak ayam petelur.

Untuk bisa mengubah ke sistem bebas kandang baterai sendiri diperlukan waktu, pengalaman serta kajian yang mendalam. Agar di satu sisi, produksi ayam petelur bisa optimal, dan dari sisi animal welfare bisa ideal.

"Saya kira perlu menemukan format yang ideal, di satu sisi ayam bisa produktif, di sisi lain sistem budi daya bisa memperhatikan aspek kesejahteraan hewan. Termasuk saya khususnya di Fakultas Peternakan UGM mencoba menjembatani mengambil riset untuk mempelajari bagaimana model bebas kandang baterai, kelebihan dan kekurangan, model bisnis, efisiensi pemanfaatan lahannya seperti apa," katanya.

 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya