Mahasiswa UNY Bikin Pakan Alami Ikan Lele dari Eceng Gondok

Bahan alami dan biayanya lebih murah

Sleman, IDN Times - Pakan adalah salah satu komponen biaya terbesar yang harus dikeluarkan oleh para pembudidaya ikan lele. Biaya yang harus dikeluarkan untuk pakan ini bisa mencapai 70 persen dari keseluruhan modal yang harus dikeluarkan.

Untuk membantu pembudidayaan ikan lele menghemat pengeluaran, tiga mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), yang terdiri dari Dinda Restu Nabila, Siska Yulianti dan Faridatul Liana, menciptakan pakan lele yang terbuat dari keong sawah dan eceng gondok.

Baca Juga: Tempe dan Jamur di Tangan Mahasiswa UNY Dibuat Sosis untuk Vegetarian

1. Eceng gondok memiliki kandungan protein yang tinggi

Mahasiswa UNY Bikin Pakan Alami Ikan Lele dari Eceng GondokPixaBay

Dinda Restu Nabila mengatkan eceng gondok (Eichhornia crassipes) dan keong sawah (Pila ampullacea) yang dipilih sebagai bahan utama pakan ini memiliki kandungan protein yang tinggi. Dari penelitian yang dilakukan, didapatkan jika pemberian pelet eceng gondok dan keong sawah pada lele mengalami hasil yang baik.

“Tanaman eceng gondok mengandung bahan organik yang memiliki kandungan protein yang cukup tinggi yaitu 11,2 persen sedangkan kandungan protein keong sawah 15 persen,” ungkapnya.

2. Bahan yang digunakan mudah ditemukan

Mahasiswa UNY Bikin Pakan Alami Ikan Lele dari Eceng GondokPakan lele alami dari bahan eceng gondok besutan mahasiswa UNY. Dok: Humas UNY

Siska Yulianti menjelaskan, bahan pembuatan pakan lele yang mereka ciptakan ini sangat mudah ditemukan di sekitar. Bahan-bahan tersebut di antaranya keong sawah, eceng gondok, dedak, tepung jagung, tepung pati, selenium, batu didih, H2SO4 0,1 N, dan NaOH 40 persen.

Selain bahan tersebut, agar komponen-komponen penyusun pakan bisa merekat sempurna dan tidak hancur, maka diperlukan tambahan bahan perekat yang terbuat dari agar-agar, gelatin, tepung kanji, terigu dan tepung sagu.

Menurut Siska, pembuatan pakan ini cukuplah mudah, yakni pertama dengan merendam daging keong sawah dengan air garam selama 12 jam. Kemudian daging tersebut digiling bersama eceng gondok mulai dari akar sampai daun dengan blender sampai halus secara terpisah.

"Campurkan daging keong sawah, eceng gondok, tepung jagung, tepung pati dan dedak sampai merata, bentuk menjadi bulatan-bulatan kecil sesuai dengan mulut lele kemudian masukkan dalam oven dengan api kecil selama 10 menit," katanya.

3. Hasil baik dan tidak mengandung bahan kimia

Mahasiswa UNY Bikin Pakan Alami Ikan Lele dari Eceng GondokPakan lele alami dari bahan eceng gondok besutan mahasiswa UNY. Dok: Humas UNY

Sementara itu, Faridatul Liana menambahkan untuk bisa membuat hasil yang sempurna, timnya membuat pakan lele dalam 3 konsentrasi yaitu perbandingan eceng gondok dan keong sawah 1:1, 1:2 dan 2:1. Untuk perbandingan 1:1 bahannya eceng gondok 150 gram, keong sawah 150 gram, dedak 50 gram, tepung jagung 50 gram dan tepung kanji 25 gram.

Untuk perbandingan 1:2 berbahan eceng gondok 75 gram, keong sawah 150 gram, dedak 50 gram, tepung jagung 50 gram dan tepung kanji 25 gram. Terakhir, untuk perbandingan 2:1 berbahan eceng gondok 150 gram, keong sawah 75 gram, dedak 50 gram, tepung jagung 50 gram dan tepung kanji 25 gram.

Dari hasil perbandingan tersebut, dan setelah diteliti didapati jika pakan dengan perbandingan 2:1 dapat menggantikan penggunaan pelet pabrik secara optimum dibandingkan dengan perbandingan 1:1 dan 1:2. Faridatul menjelaskan, ketika benih ikan lele yang berumur 1 minggu dengan panjang 0,13 meter dan berat 0,15 kg diberikan pakan ini, dalam 1 bulan panjang lele bertambah 0,03 meter dan berat bertambah 0,04 kg. Setelah 2 bulan panjangnya menjadi 0,28 meter dan berat 0,39 kg.

"Berdasarkan pertumbuhan ikan lele, ikan tumbuh dan berkembang dengan baik setelah beradaptasi dengan lingkungan selama seminggu," jelasnya.

Bukan hanya bisa tumbuh dengan baik, pakan buatan timnya ini juga tidak mengandung bahan kimia pabrik yang dapat mengurangi kadar protein yang terkandung di dalam ikan lele. Sehingga ikan lele yang dihasilkan aman dan baik untuk dikonsumsi.

Baca Juga: Mahasiswa UNY Sulap Tongkol Jagung Dan Daun Jati Jadi Bahan Bakar Alternatif

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya