Guru Besar UGM Masuk 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia 

Adi Utarini bersama tim kembangkan nyamuk Wolbachia

Sleman, IDN Times - Peneliti utama World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta, Prof. Adi Utarini, masuk daftar 100 orang paling berpengaruh di tahun 2021, versi majalah TIME yang dirilis pada (15/9/2021) lalu. Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) ini memimpin tim yang meneliti teknologi Wolbachia untuk pengendalian dengue di Yogyakarta.

1. Jadi apresiasi bagi seluruh tim

Guru Besar UGM Masuk 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia Adi Utarini, Peneliti Utama. Dok: istimewa

Uut, panggilan akrab Adi Utarini mengungkapkan rasa syukurnya bisa masuk dalam daftar #100TIME. Menurut Uut, apresiasi ini bukan hanya untuk dirinya, tetapi juga bagi semua peneliti dan tim yang terlibat di World Mosquito Program Yogyakarta. Selain itu, apresiasi ini juga untuk semua masyarakat Yogyakarta yang telah sangat terbuka dengan inovasi, dan pemerintah daerah di DIY yang mendukung penelitian ini.

“Menanggapi masuknya nama saya dalam daftar #100TIME, saya sangat bersyukur, ini merupakan berkah dari Allah SWT bagi tim penelitian kami di World Mosquito Program Yogyakarta," ungkapnya pada Sabtu (18/9/2021).

Baca Juga: Tekan Kasus DBD, Sleman Sebar 22 Ribu Ember Nyamuk Wolbachia

2. Sudah lakukan penelitian sejak 2011

Guru Besar UGM Masuk 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia UGM dan WMP raih penghargaan Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI). Dok: istimewa

Penelitian pengembangan teknologi Wolbachia ini telah dilakukan Uut bersama peneliti lain sejak tahun 2011. Pada fase awal penelitian dilakukan untuk memastikan keamanan Wolbachia, kemudian dilanjutkan dengan pelepasan di area terbatas. Di tahun 2017, uji efikasi Wolbachia dengan metode Randomised Controlled Triaf dilakukan di Kota Yogyakarta dengan membagi wilayah Yogyakarta menjadi 24 klaster, dengan 12 klaster mendapatkan intervensi Wolbachia, dan 12 klaster lainnya menjadi area pembanding.

"Semoga penelitian ini bermanfaat lebih luas, untuk mengurangi beban masyarakat karena dengue,” katanya.

3. Efektif turunkan 77 persen kasus dengue

Guru Besar UGM Masuk 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia UGM dan WMP raih penghargaan Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI). Dok: istimewa

Wolbachia merupakan bakteri alami yang terdapat pada 60 persen serangga, dan hanya hidup di dalam tubuh serangga. Wolbachia dalam Aedes aegypti bekerja dengan menghambat perkembangan virus dengue di dalam tubuh nyamuk, sehingga saat nyamuk menggigit manusia, tidak terjadi transmisi virus dengue

Dilihat hasil uji efikasi, Wolbachia ini menunjukkan hasil yang menggembirakan. Di mana Wolbachia efektif menurunkan 77 persen kasus dengue, dan menurunkan 86 persen kasus dengue yang dirawat di rumah sakit.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya