Drainase Selokan Mataram Ambles, 11 Ribu Hektare Lahan Terkena Dampak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman mulai melakukan proses identifikasi terhadap sektor pertanian maupun budidaya ikan yang terdampak akibat dimatikannya Selokan Mataram.
Dimatikannya Selokan Mataram ini menyusul adanya drainase yang ambles di bawah Selokan Mataram tepatnya di Mayangan, Trihanggo, Sleman pada Rabu (14/10/2020) siang, sehingga harus segera dilakukan perbaikan.
Baca Juga: Waspadai La Nina, Pemkab Sleman Mulai Lakukan Antisipasi
1. Ribuan hektar terdampak
Kepala DP3 Kabupaten Sleman, Heru Saptono mengatakan identifikasi yang dilakukan sendiri tidak cukup hanya menghitung sektor pertanian maupun budidaya ikan terdampak dari lokasi amblesnya selokan.
Namun, mencakup seluruh petani dan pembudidaya ikan yang memanfaatkan Selokan Mataram. Diperkirakan ada sekitar 10 ribu hingga 11 ribu hektare lahan pertanian yang terdampak.
"Baru kami identifikasi, karena tidak cukup menghitung dari sini (lokasi ambles) ke Timur, karena dimatikan dari sana (Bendung Karangtalun). Baru kami identifikasi, berapa hektare luas sawah yang terdampak, kelompok tani, luas kolam yang ada, berapa kelompok pembudidaya ikan," ungkapnya pada Kamis (15/10/2020).
2. Diharapkan proses perbaikan dilakukan secepatnya
Heru memperkirakan, dengan adanya penutupan Selokan Mataram, ada kemungkinan masa tanam yang mundur dari perkiraan semula. Sebelumnya, musim tanam awalnya diperkirakan akan mulai berlangsung pada minggu ketiga Oktober.
Dirinya pun berharap agar proses perbaikan bisa secepatnya diselesaikan, baik perbaikan sementara maupun permanen.
"Untuk target kapan penyelesaian kami belum tahu, kewenangan BBWSO (Balai Besar Wilayah Serayu-Opak). Tentu harapan kami secepatnya, karena petani dan perikanan tadi sudah menyampaikan agar tidak terlalu lama (perbaikan)," terangnya.
3. Kerusakan ada di saluran drainase
Sementara itu, Subkoordinator Perencanaan OP BBWSO, Antyarda Ikanadani menjelaskan jika kerusakan yang terjadi bukanlah di selokannya, namun di saluran drainase yang lokasinya ada di bawah Selokan Mataram. Di dalam proses perbaikan itu sendiri, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan DPUPKP Sleman terkait aset (drainase yang rusak).
"Kerusakan bukan di selokannya, tetapi di saluran drainasenya. Karena jebol, kemudian menyedot air selokan. Kami juga akan berkoordinasi dengan Dinas PU (DPUKP) Sleman," paparnya.
Baca Juga: Petani di Kalasan Gunakan Teknologi Drone untuk Semprot Hama