Beredar Tautan Penerima Vaksin, Nama Kadinkes Sleman Tidak Tercatat  

Dinkes Sleman telah berembug dengan faskes 

Sleman, IDN Times - Nama Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo tidak termasuk sebagai penerima vaksin gratis dari  pemerintah. Hal tersebut diketahui dari daftar penerima vaksin tahapan pertama yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat di https://pedulilindungi.id/cek-nik. 

Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo mengungkapkan saat ini namanya memang belum tertera dalam program vaksin tersebut. Dia menjelaskan jika tautan yang sudah beredar belum final.

"Link yang kemarin sudah beredar luas itu belum final, diundur sampai tanggal 3 Januari malam. Kemarin nama saya belum masuk sih," ungkapnya pada Sabtu (2/1/2021).

Di dalam laman tersebut tersedia kolom NIK dan kode yang harus diisi untuk mengecek apakah seseorang sudah terdaftar dalam pemberian vaksin gratis dari pemerintah. Dan informasi yang menerangkan vaksin periode pertama dikhususkan bagi tenaga kesehatan.

1. Ikuti program dari pemerintah

Beredar Tautan Penerima Vaksin, Nama Kadinkes Sleman Tidak Tercatat  Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo. IDN Times/Siti Umaiyah

Joko Hastaryo yang juga berprofesi sebagai dokter mengungkapkan dirinya akan mengikuti kebijakan dan program dadi pemerintah. Jika di tahap pertama ini namanya terdaftar, maka Joko akan mengikuti. Namun, jika tidak ditemukan,  dirinya akan mengikuti vaksinasi pada tahap berikutnya.

"Yang penting saya sebagai warga negara mengikuti kebijakan pemerintah saja. Terdaftar ya ikut, kalau belum terdaftar ya ikut gelombang berikutnya," katanya.

Baca Juga: DIY Torehkan Rekor Baru, Tambahan COVID Capai 291 Kasus  

2. Dinkes Sleman sudah melakukan rapat koordinasi dengan faskes

Beredar Tautan Penerima Vaksin, Nama Kadinkes Sleman Tidak Tercatat  Ilustrasi Vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Dinas Kesehatan Sleman terus melakukan pendataan terkait nama-nama yang akan diberikan vaksin. Joko sudah mengumpulkan dan meminta agar pimpinan faskes untuk memasukkan data ke SISDMK.

"Masih terus dilakukan pendataan, tadi pagi sudah kita koordinasikan secara daring semua direktur rumah sakit, pimpinan klinik dan perwakilan organisasi profesi kesehatan se-Sleman agar segera memasukkan data ke SISDMK, dibatasi sampai besok sore," terangnya.

3. Jumlah yang divaksin belum final

Beredar Tautan Penerima Vaksin, Nama Kadinkes Sleman Tidak Tercatat  Petugas kesehatan menunjukan vaksin saat simulasi uji klinis vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020) (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Menurut Joko sebagai kriteria penerima vaksin gelombang pertama ini tidak hanya tenaga kesehatan, namun juga SDM kesehatan. Berkaitan dengan jumlah orang yang akan diberikan vaksin tahap pertama di Kabupaten Sleman, pihaknya belum bisa memastikan.

"Kriterianya tidak hanya nakes, tapi SDM kesehatan. Artinya tidak hanya dokter, perawat tapi termasuk tenaga penunjang atau pendukung yang bekerja di faskes," paparnya.

Baca Juga: Pemkab Bantul Targetkan Pemberian Vaksin Gratis pada Pertengahan 2021 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya