Aktivitas Tetap Tinggi, Luncuran Awan Panas Merapi Sejauh 1 Kilometer

Dalam 1 hari terjadi 119 kali gempa guguran 

Sleman, IDN Times - Gunung Merapi terus mengeluarkan awan panas guguran. Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG, Hanik Humaida menjelaskan pada Rabu (17/3/2021) terjadi awan panas sejauh 700 meter. 

"Terjadi awan panas guguran tanggal 17 Maret 2021 pukul 14.20 WIB. Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 31 mm dan durasi 62 detik, estimasi jarak luncur 700 meter dan visual berkabut," ungkapnya pada Rabu (17/3/2021).

1. Guguran lava pijar juga terjadi sepanjang Selasa

Aktivitas Tetap Tinggi, Luncuran Awan Panas Merapi Sejauh 1 KilometerGunung Merapi mengeluarkan lava pijar yang terlihat dari Wonorejo, Hargobinangun, Pakem, Sleman, D.I Yogyakarta, Senin (18/1/2021). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Selain awan panas guguran, BPPTKG juga mengamati adanya enam kali guguran lava pijar. Hanik menyebutkan kejadian guguran tersebut terjadi dengan jarak luncur maksimum mencapai satu kilometer.

"Teramati enam kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum satu kilometer ke arah barat daya," katanya.

Baca Juga: Tips Jelang Vaksinasi COVID-19, Pakar UGM Sarankan Kamu Lakukan Ini

2. Terjadi 119 kali gempa guguran

Aktivitas Tetap Tinggi, Luncuran Awan Panas Merapi Sejauh 1 KilometerANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Hanik menjelaskan selain guguran lava pijar, terjadi sebanyak 119 kali gempa guguran. Selain itu tujuh kali gempa fase banyak, dua kali gempa vulkanik dangkal, dua kali gempa tektonik, serta empat kali gempa embusan yang teramati pada periode yang sama.

"Laju rata-rata pemendekan EDM Babadan terjadi sebesar 0,1 cm per hari," papar Hanik. .

3. Status Merapi tetap siaga

Aktivitas Tetap Tinggi, Luncuran Awan Panas Merapi Sejauh 1 KilometerIlustrasi Merapi. IDN Times/Arief Rahmat

Hingga saat ini status Gunung Merapi masih berada di tingkat siaga. Potensi bahaya erupsi Gunung Merapi berupa guguran lava dan awan panas terjadi di sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sedangkan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km potensi bahaya serupa juga perlu diwaspadai.

"Erupsi eksplosif juga masih berpeluang terjadi dengan potensi bahaya berupa lontaran material vulkanik dalam radius 3 km dari puncak," paparnya.

Baca Juga: JPW Ingatkan Kasus Begal Payudara di Jogja Terjadi Sejak 2018        

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya