54,2 Persen Mahasiswa UGM Minati Kuliah Luring Dipadukan Daring 

UGM belum putuskan perkuliahan tatap muka

Sleman, IDN Times - Sebanyak 54,2 persen mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menginginkan perkuliahan dilakukan dengan sistem perpaduan antara daring dan luring atau secara blended learning. 

Keinginan mahasiswa itu terungkap dari survei yang dilakukan oleh Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) UGM,  Perkuliahan secara blended ternyata dirasa paling nyaman untuk mendukung pencapaian kompetensi dan keterampilan dibandingkan dua opsi lainnya, yakni daring atau luring saja.

Selain blended learning, survei PIKA UGM juga menemukan sebanyak 34.2 persen mahasiswa memilih kuliah secara daring dibandingkan dengan luring. Sementara, sisanya sebanyak 11.6 persen mahasiswa memilih KBM secara luring.

Baca Juga: Riset CfDS UGM: 49,9 Persen Responden Tolak Vaksin COVID-19

1. PIKA gelar survei dengan responden 10.800 mahasiswa

54,2 Persen Mahasiswa UGM Minati Kuliah Luring Dipadukan Daring PPSMB UGM. Dok: Humas UGM

PIKA juga menemukan proses KBM daring yang dilakukan sejak Bulan Maret 2020 lalu, kondisi infrastuktur KBM daring yang dimiliki mahasiswa dirasakan sudah lebih dari cukup. Sebanyak 67 persen responden mengatakan kondisi perangkat mereka baik dan sangat baik. Kemudian, 53 persen responden mengatakan kualitas internet juga sudah lebih dari cukup. Hanya saja, kekurangan terdapat pada kondisi suasana belajar. Hanya 46 persen responden yang mengaku mendapatkan suasana belajar yang baik dan sangat baik. 

Survei yang dilakuan PIKA mengambil 10.800 mahasiswa sebagai responden. Mereka berasal dari semua fakultas dan sekolah vokasi di UGM. Responden paling banyak berasal dari Fakultas Teknik dan Vokasi  dengan masing-masing jumlahnya 1.535 (14 persen) dan 1.248 (11 persen). Dari keseluruhan responden, diketahui 66 persennya berasal dari Program Sarjana, 19 persen dari Program Magister, 12 persen dari Program Sarjana Terapan, serta 3 persen lainnya dari Program Doktor, Profesi dan Spesialis. Survei dilaksanakan dari  tanggal 19 Maret-12 April 2021.

2. Mahasiswa nyaman dengan kualitas materi perkuliahan daring

54,2 Persen Mahasiswa UGM Minati Kuliah Luring Dipadukan Daring Google

Selama proses pembelajaran daring, sejauh ini mayoritas responden mengaku masih nyaman terhadap kualitas materi perkuliahan, dukungan sumber belajar eksternal, serta pada proses penyampaian materi dari dosen. Kelemahan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) daring selama ini terletak pada aspek kualitas interaksi, kemudahan dalam pencapaian keterampilan, kualitas penugasan, dan kemudahan dalam memahami materi. Aspek kemudahan untuk memahami materi mendapatkan nilai paling rendah, yakni hanya 3.12 dalam skala linkert 1-5, dengan angka 5 mengacu kondisi sangat baik.

Dilihat dari durasi sinkron, 58.1 persen responden merasa nyaman jika dilakukan selama 30-60 menit. Hanya 28.9 persen responden yang merasa nyaman ketika proses KBM berlangsung selama 60-90 menit.

3. Perkuliahan luring mempertimbangkan sejumlah hal

54,2 Persen Mahasiswa UGM Minati Kuliah Luring Dipadukan Daring Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM). (IDN Times/Siti Umaiyah)

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan, Prof. Djagal Wiseso Marseno menjelaskan untuk pelaksanaan KBM luring di UGM masih harus menunggu pertimbangan lainnya. Seperti situasi dan kondisi COVID-19 nasional pasca Lebaran nanti, serta pertimbangan kepada kebijakan Provinsi DIY dan nasional.

“Prinsip utama adalah mengutamakan keselamatan mahasiswa, dosen dan tendik,” ungkapnya pada Selasa (20/4/2021).

Jika nantinya setelah Lebaran tidak terjadi puncak COVID-19 maka KBM Semester I TA 2021/2022 kemungkinan besar dilakukan secara blended, dengan skema pertama pembagian daring di awal semester dan di paruh keduanya secara luring. Atau dengan skema blended ke-2, di mana dari awal Semester Ganjil nanti, KBM dilakukan dengan separuh mahasiswa secara luring dan separuh lainnya daring, dan dilakukan secara bergantian.  

“Hal ini juga kami mempertimbangkan jenis keilmuan di prodi masing-masing,” katanya.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya