1,5 Bulan Hidup di Pengungsian, Warga Merapi tetap Setia Patuhi Aturan

Berbagai kegiatan dilakukan agar pengungsi tidak bosan 

Sleman, IDN Times - Para pengungsi Merapi yang berasal dari Padukuhan Kalitengah Lor hingga saat ini masih memilih untuk bertahan di barak pengungsian Merapi di Banjarsari. Mereka tetap  setia mematuhi aturan meski sudah 1,5 bulan tinggal di pengungsian.

Camat Cangkringan, Suparmono mengatakan biasanya pengungsi hanya kembali ke atas untuk mencari rumput, namun saat sore kembali lagi ke barak. 

"Biasanya pagi sampai siang ada yang ke Kalitengah Lor untuk mencari rumput, tapi sore atau malamnya kembali lagi ke barak," ungkapnya pada Rabu (23/12/2020).

1. Jumlah pengungsi Merapi sebanyak 230 orang

1,5 Bulan Hidup di Pengungsian, Warga Merapi tetap Setia Patuhi AturanSenam dilakukan para lansia di barak pengungsian. IDN Times/ Siti Umaiyah

Suparmono mengatakan jumlah pengungsi di Barak Pengungsian Banjarsari masih di angka 230 orang. Jumlah tersebut lebih banyak dari total kelompok rentan yang mengungsi yaitu 133 orang. Sampai saat ini warga masih patuh dengan imbauan yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait status Siaga Merapi.

"Mereka masih patuh mengikuti imbauan pemerintah," terangnya.

Baca Juga: Pasca Penutupan TPST Piyungan, Sampah Menggunung di Kota Yogyakarta

2. Adakan kegiatan agar pengungsi tidak bosan

1,5 Bulan Hidup di Pengungsian, Warga Merapi tetap Setia Patuhi AturanSenam dilakukan para lansia di barak pengungsian. IDN Times/ Siti Umaiyah

Suparmono menjelaskan untuk mengantisipasi kebosanan di kalangan pengungsi, rutin dilakukan diadakan kegiatan senam bersama sekaligus untuk khusus lansia. Sementara untuk anak-anak selain diberikan pendampingan belajar juga dilakukan kegiatan permainan.

"Permainan dan pendampingan kegiatan dari PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) selalu ada," paparnya.

3. Tidak hanya penuhi kebutuhan dasar

1,5 Bulan Hidup di Pengungsian, Warga Merapi tetap Setia Patuhi AturanSenam dilakukan para lansia di barak pengungsian. IDN Times/ Siti Umaiyah

Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Joko Supriyanto menjelaskan penyelenggaraan pengungsi di barak yang ada di Kabupaten Sleman bukan sekedar memenuhi kebutuhan dasar pengungsi saja, namun juga kebutuhan kesehatan maupun hiburan.

"Bukan hanya kebutuhan dasar saja, tidak hanya papan, pakan, tapi kita juga kesehatan kita siapkan. Pendamping untuk olahraga lansia, tiap dua hari tiga hari kita adakan hiburan. Untuk anak-anak kita punya pendamping, perlengkapan permainan anak-anak juga lengkap di sana," jelasnya.

Baca Juga: Persiapan Tatap Muka, UNY Utamakan Mahasiswa Semester Awal dan Akhir

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya