Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Sleman, Aji Wulantara. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)
Lebih lanjut, Aji menjelaskan Nyawiji lan Murakabi tersebut dijabarkan ke dalam 29 rangkaian, yang telah dilangsungkan sejak Jumat, 31 Maret lalu. Seluruh kegiatan tersebut menyimbolkan semangat filosofi yang ada. Beberapa kegiatan tersebut ditujukan kepada masyarakat, dan ada pula yang sifatnya sebuah upaya pelestarian nilai dasar tradisional yang ada seperti Malam Tirakatan.
“Nyawiji lan Murakabi itu kemudian dijabarkan ke dalam 29 kegiatan yang menjawab simbol filosofi yang ada. Di samping kegiatan-kegiatan yang terkait bagaimana kita (Pemkab Sleman) juga hadir di tengah-tengah masyarakat, misalnya memberikan peran bagi keluarga miskin, khitanan masal dan sebagainya. Ada juga kegiatan yang sifatnya menjadi sebuah melestarikan nilai dasar yang ada. Jadi misalnya kita ada Malam Tirakatan,” katanya.