Lahan cabai di Bantul terendam air. (Dok. Istimewa)
Salah satu petani cabai di Kapanewon Kretek, Kismanto, mengatakan hujan lebat yang berlangsung satu pekan yang lalu menjadi awal bencana bagi petani cabai hijau besar di Kalurahan Parangtritis.
"Luapan air akibat hujan lebat tidak bisa dibuang ke sungai akibat ketinggian lahan dengan sungai lebih tinggi sungainya, sehingga luapan air tidak bisa dibuang dan terus menggenangi lahan cabai," ujarnya, Selasa (11/10/2022).
Saat itu, para petani masih berharap hujan lebat akan berhenti sehingga genangan air cepat menyusut. Namun akibat anomali cuaca, hujan justru terus berlangsung meski dengan intensitas tidak tinggi. Kondisi itu menyebabkan lahan cabai terus digenangi air.
"Tanaman cabai itu kalau tergenang air satu atau dua hari masih bisa bertahan namun jika lebih dari dua hari dipastikan mati tanaman cabainya. Sebab tanaman cabai tidak tahan terhadap air yang berlebihan," ujarnya.