Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Luncuran awan panas Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (11/3/2023). (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Sleman, IDN Times - Balai Penyelidikan, Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat puluhan kali Awan Panas Guguran (APG) dalam satu hari, Sabtu (11/3/2023). Tingkat aktivitas Merapi saat ini masih berada pada level III atau Siaga.

Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso mengatakan secara visual asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 30-100 m di atas puncak kawah.

1. Catatan kegempaan, guguran dan deformasi

Luncuran awan panas Gunung Merapi Sabtu (11/03/2023) sekitar pukul 12.12 WIB. (Twitter @TRCBPBDDIY)

Terkait kegempaan, tercatat 41 kali APG, 50 vulkanik dalam, 6 vulkanik dangkal, 163 guguran, dan 12 fase banyak. Deformasi laju rata-rata deformasi EDM Babadan sebesar 0.03 cm/hari (dalam tiga hari terakhir).

"Guguran, teramati 4 kali guguran lava dengan jarak luncur 1.500 meter ke barat daya. Awan panas guguran 41 kali dengan jarak luncur maksimum 4.000 meter ke barat daya. Suara guguran 4 kali dengan intensitas sedang dari Pos Babadan," ujar Agus, Minggu (12/3/2023) pagi.

2. Potensi bahaya saat ini

Jalan utama kota Magelang yang diselimuti abu vulkanis gunung Merapi di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (11/3/2023). (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Agus menyebut potensi bahaya saat ini berupa guguran lava awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.  Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dari Sungai Gendol 5 km.

"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," ujar Agus.

3. Masyarakat diminta waspada

Ilustrasi hujan abu vulkanis Gunung Merapi. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Melihat kondisi Gunung Merapi saat ini, Agus menghimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Ia juga meminta masyarakat mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik.

"Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," ucap Agus.

Editorial Team