Yogyakarta, IDN Times – Almarhum Raden Mas Gregorius Djaduk Ferianto selama ini dikenal sebagai sosok komposer, koreografer, sutradara, dan produser. Lantaran sering bersinggungan dengan seni peran, Teater Gandrik. Bahkan pernah jadi pemain film di Petualangan Sherina. Terlebih pergumulannya dengan dunia suara yang menginspirasinya membentuk kelompok musik Sinten Remen dan Kua Etnika. Sinten Remen pun pernah ikut main film garapan Garin Nugroho, Daun di Atas Bantal.
Djaduk pun memantapkan diri sebagai pemusik yang gelisah. Lewat kegelisahannya pula, Djaduk menginisiasi kelahiran festival Ngayogjazz dan Pasar Keroncong Kotagede. Event tahunan ini sudah berlangsung cukup lama dan gratis semua. Tahun ini, Pasar Keroncong Kotagede sudah berumur 5 tahun pada Oktober lalu. Sedangkan Ngayogjazz menapaki usia ke-13 akhir pekan ini yang batal dihadiri penggagasnya.
Dari sekian pengembaraan kreativiatasnya, ada satu peran yang tak banyak orang tahu tentang Djaduk. Sosok yang khas dengan rambut panjang digelung, kumis dan jenggot, serta kacamata bundar itu juga seorang fotografer.
Bahkan Djaduk pernah menggelar pameran foto bertajuk “Sirkuit Ahli Waris Etape Satu” di Padepokan Bagong Kussudiardjo, 7 Mei 2018 lalu. Karya itu juga menampilkan karya sketsa maestro seni almarhum Bagong Kussudiardja, anak keempat dan kelima Bagong, Otok Bima Sidharta dan Butet Kertaredjasa. Lalu cucu dari anak pertama Bagong, almarhumah Ida Manu Trenggono, yaitu Doni Maulistya. Juga bungsunya Bagong, Djaduk dengan foto-fotonya.