Pemeran seni rupa bertajuk Indonesia 100% di Galeri Nusantara Kampus Terpadu UNU Yogyakarta, Kamis (5/9/2024). (Arianto/IDNTIMES.com)
Rektor UNU Yogyakarta Widya Priyahita mengibaratkan pameran ini merupakan wujud kolaborasi, terbukti adanya karya seni dari para seniman dan mahasiswa, ditambah sejumlah anak yang tergabung dalam sanggar seni di Jogja.
Widya memandang bahwa seni selama ini terkesan ekslusif. Terlebih kehadirannya kerap di ruang pamer galeri seni. Alhasil publik tidak bisa melihat atau menikmat karya-karya para seniman.
“Biasanya kan pameran seni itu di galeri seni, tapi ini kita hadirkan di kampus yang tentu dari segi audiens berbeda. Tidak hanya dinikmati seniman atau pencinta seni tapi lebih luas,” jelasnya, Kamis (5/9/2024).
Peran inilah, menurut Widya yang bisa diambil oleh civitas kampus, hadir sebagai kolaborator ruang pamer. Termasuk melibatkan para mahasiswanya dalam sebuah pameran seni. Menurutnya, peran ini tak melulu menjadikan hak kampus berbasis disiplin ilmu seni.
“Seni itu juga dapat menjadi ruang dialog keresahan. Kami juga punya misi seni sebagai konstruksi publik, Hadir di ruang publik dan semoga bisa jadi inspirasi kampus lain,” katanya