Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
unsplash.com/Suhyeon Choi

Sleman, IDN Times - Selama pandemik virus corona berlangsung, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman telah mencatat ada tujuh ibu hamil yang positif terpapar COVID-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hartaryo menjelaskan jumlah tersebut diketahui ketika ibu hamil yang bersangkutan diuji swab sebelum proses persalinan dilakukan.

1. Sifatnya bersalin dengan COVID-19

freepik.com/senivpetro

Joko menjelaskan , Pemerintah Kabupaten Sleman memang menyaratkan hasil tes COVID-19 bagi ibu hamil 2 minggu sebelum perkiraan kelahiran. Hal tersebut bertujuan untuk melindungi ibu dan bayi serta tenaga kesehatan.

"Angka yang positif bersalin tercatat tujuh, dia sifatnya bersalin dengan COVID-19. Dua minggu sebelum perkiraan lahir kita tes, syarat di Sleman gitu," ungkapnya pada Rabu (25/9/2020) lalu.

2. Ketika reaktif langsung dilakukan perawatan

Ilustrasi nakes APD (ANTARA FOTO/Fauzan)

Joko menjelaskan, ketika hasil rapid test menujukan hasil reaktif, maka ibu hamil tersebut akan lansung dilakukan perawatan di rumah sakit. Nantinya jika hasil positif, akan dilakukan penanganan lanjutan.

"Sejak ibu hamil reaktif langsung ditangani di rumah sakit. Penanganan dengan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, ruang persalinan juga disiapkan khusus," terangnya.

3. Ibu hamil jadi sasaran prioritas

ilustrasi ibu hamil (pixabay.com/Pexels)

Menurut Joko, ibu hamil sendiri menjadi salah satu sasaran prioritas yang terus dikejar untuk tes COVID-19. Hal tersebut dikarenakan ibu hamil dan bayi yang nanti dilahirkan merupakan kelompok yang rentan.

"Ibu hamil ini di Sleman adalah sasaran prioritas. Kita berikan perhatian lebih karena juga termasuk kelompok rentan," paparnya.

Editorial Team