Kepala LPM UIN Sunan Kalijaga, Trio Yonatan Teja Kusuma. (Dok. Istimewa)
Kepala LPM UIN Sunan Kalijaga, Trio Yonatan Teja Kusuma menyampaikan program Sekolah Pasar dimulai tahun 2020. Awalnya program ini sebagai upaya mendukung para pedagang di pasar tradisional yang terdampak Covid-19. Tim pun menggagas kurikulum praktis Sekolah Pasar untuk mengedukasi para pedagang pasar tradisional.
"Kami berikan edukasi bagaimana stategi memilih barang dagangan, memanage lapak, mempromosikan dagangan, memanage modal agar berkembang dan berkah, hingga seterusnya, sampai mengedukasi tentang strategi berdagang lewat teknologi digital, sehingga pasar tradisional tetap menjadi pilihan masyarakat untuk berbelanja. Walaupun tidak bisa berbelanja secara langsung karena pandemi," ujar Trio dalam keterangan tertulisnya, Jumat (7/7/2023).
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UIN Sunan Kalijaga, Muhrisun menyampaikan, program Sekolah Pasar bukanlah program pengabdian yang besar, tapi tentang proses belajar dan menerapkan keilmuan untuk memajukan pasar, literasi untuk pedagang pasar, bagaimana mengatasi masalah, mengelola konflik, sehingga pasar menjadi kondusif, progresif dan menjadikan masyarakat lebih suka berkunjung ke pasar.
"Program Sekolah Pasar tentunya bukan hanya tentang pasar, tetapi dinamika pedagang dan konsumen, manajerial untuk menyatukan kepiawaian pedagang dan keinginan konsumen. Mahasiswa juga belajar mandiri mengatasi masalah dan dinamika pasar," ungkapnya.