Anggota Komisi D DPRD Bantul, Eko Sutrisno Aji.(IDN Times/Daruwaskita)
Anggota Komisi D DPRD Bantul, Eko Sutrisno Aji, yang memantau PPDB hari terakhir di SDN Bongsren, mengatakan masyarakat setempat tidak bersedia sekolah tersebut diregrouping dengan sekolah lain. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah solusi agar semakin banyak anak yang mendaftar ke SD Bongsren.
"Bisa mengubah sistem pembelajarannya agar menghasilkan lulusan dengan nilai yang memuaskan sehingga bisa melanjutkan ke sekolah negeri, di sisi lain perlu adanya fasilitas-fasilitas yang ada di sekolah sehingga siswa nyaman belajar sehingga ke depan akan banyak orang tua murid yang tertarik memasukkan anaknya ke SDN Bongsren," ujarnya.
Terkait dengan stigma buruk terkait kasus asusila oknum guru ini menjadi permasalahan yang sulit dihilangkan. Namun, sudah menjadi tanggung jawab bersama antara guru dan masyarakat setempat untuk mempertahankan sekolah tersebut.
"Tapi kedepan, kami Komisi D, dewan sekolah,guru dan Disdikpora Bantul akan duduk bersama untuk mencari solusi agar jumlah murid terus bertambah," ungkap Eko yang juga Ketua DPC PPP Bantul ini.
Sebagai mantan guru olahraga, Eko mengaku bingung terkait pelaksanaan kegiatan belajar olah raga karena jumlah siswanya satu kelas hanya bisa dihitung jari tangan.
"Kalau mau memberikan materi voli pasti jumlahnya kurang, permainan kasti juga kurang apalagi sepak bola. Pasti ini guru olahraga bingung untuk mengakalinya," ujarnya.