Sambut Waisak, Borobudur Dibersihkan dengan Alat Ramah Situs Sejarah

- Perayaan Waisak di Candi Borobudur pada 12 Mei mendatang disambut dengan program #SolusiBersih dari Kawan Lama Solution.
- Kawan Lama Solution memberikan dukungan teknologi alat kebersihan, termasuk empat alat bermerek yang dihibahkan untuk membersihkan zona candi.
- Program tersebut disambut baik oleh PT Taman Wisata Candi Borobudur sebagai pengelola kawasan, karena merupakan contoh nyata pelestarian warisan budaya berdampingan dengan inovasi teknologi.
Magelang, IDN Times - Perayaan Waisak bakal digelar di Candi Borobudur pada 12 Mei mendatang.
Menyongsong perayaan tersebut Kawan Lama Solution, penyedia peralatan industri teknik dan komersial di Indonesia, Kawan Lama Group menghadirkan program #SolusiBersih di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada Senin (28/4/2025). Sebelumnya, mereka juga telah melakukan pembersihan pada Masjid Istiqlal pada Januari lalu sebagai awal program #SolusiBersih.
"Melalui program #SolusiBersih, Kawan Lama Solution berupaya memberikan kontribusi nyata dalam pelestarian warisan budaya Indonesia melalui pendekatan yang modern, bertanggung jawab, dan berkelanjutan," ujar Hendrian Susanto, selaku Vice President National Sales Operation.
1. Pakai teknologi yang ramah situs bersejarah

Menurut Hendrian pihaknya memberikan dukungan teknologi alat kebersihan. Setidaknya ada empat alat bermerek yang dihibahkan yakni Nilfisk yang yaitu ATTIX 50 sebagai penyedotan debu halus di zona candi, Core 125 dan C110E high-pressure cleaner yang berguna untuk mengangkat lumut secara menyeluruh, dan LS430, SC351, juga SC2000 yang dapat dipakai untuk membersihkan area tangga, paving, dan jalur concourse yang lebih luas.
Hendrian juga memastikan bahwa alat yang dikirimkan ke Candi Borobudur telah sesuai dengan SOP. "Kami sudah melakukan analisa dan survei dengan pihak konservasi yang ada di sini. Enginering kami juga sudah menyeting alat-alat kami yang memang ramah pada situs Candi Borobudur ini."
2. Pelestarian warisan budaya bisa berdampingan dengan inovasi teknologi

Program tersebut disambut baik oleh PT Taman Wisata Candi Borobudur sebagai pengelola kawasan. Ayunanto selaku Business Support Group Head PT Taman Wisata Borobudur. Ayunanto menuturkan program ini menjadi contoh nyata bagaimana pelestarian warisan budaya dapat berjalan berdampingan dengan inovasi teknologi, selama dilakukan secara bertanggung jawab.
"Kami berharap kolaborasi seperti ini bisa terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi pelaku usaha lain untuk terlibat dalam pengelolaan destinasi yang lebih berkelanjutan dan berdampak positif," katanya.
Selain itu, alat yang kebersihan didistribusikan oleh Kawan Lama Solution tersebut sebagian sudah menggunakan baterai. Hal ini sejalan dengan tujuan Candi Borobudur sebagai green tourism atau konsep wisata yang berfokus pada kelestarian lingkungan dan budaya.
3. Pembersihan cegah munculnya lumut

Sementara itu, Dr. Hari Setyawan, perwakilan dari Museum Cagar Budaya menambahkan kerja sama antara Candi Borobudur dengan Kawan Lama Solution sudah terjalin sejak 2010. Pada saat itu Candi Borobudur turut terdampak erupsi Gunung Merapi yang membuatnya tertutup abu mencapai 3,5 cm.
Ia juga menyampaikan bahwa sampai sekarang, pembersihan menggunakan teknologi baru dimanfaatkan sejauh pelataran candi. Untuk bagian atas, terutama saat membersihkan relief candi, masih menggunakan cara manual atau dengan tangan manusia. Yang berada di garda terdepan dalam pemeliharaan candi ini adalah para teknisi konservasi yang berjumlah 15 orang.
Disebut konservasi preventif karena dilakukan sehari-hari untuk menanggulangi dampak-dampak selanjutnya.
"Sebab jika (candi) tidak dibersihkan setiap hari, batu bisa tumbuh mikroorganisme atau menjadi lembap, muncul lumut, ganggang, bakteri, jamur yang membuat permukaan batu menjadi lembap dan peluang rapuhnya batu jadi lebih cepat," kata Hari Setyawan.