Kerja sama RSA UGM dan Sheraton Mustika Resort and Spa. (Dok. Istimewa)
Darwito berharap RSA UGM bisa menjadi pelopor dalam layanan Health Tourism dan Wellness di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Terlebih RSA UGM sudah didukung dengan tenaga medis yang berkualitas, infrastruktur yang memadai, dan fasilitas medis yang canggih.
"Kami mungkin unggul di bidang medis, tetapi hal ini belum cukup. Setiap pasien pasca operasi dia tetap harus terapi. Saat terapi ini, dibutuhkan pendekatan lain. Jadi selama terapi dia bisa memilih untuk tinggal di Sheraton dengan pendampingan dari RSA tanpa harus kembali ke daerah asal, karena kalau stay di RS terus akan sangat stressful pastinya. Pasien yang bahagia memiliki tingkat probabilitas yang tinggi untuk sembuh," ujar Darwito.
Darwito menambahkan upaya untuk mengintegrasikan layanan medis dengan pariwisata ini menjadi salah satu alasan RSA menggandeng Sheraton Mustika Resort and Spa. "Sheraton sudah sangat mumpuni untuk bidang hospitality dan paham cara mengemas health tourism and wellness menjadi suatu program yang atraktif," tutur Darwito.
Darwito berharap kolaborasi yang terjalin antar kedua institusi ini bisa menumbuhkan minat wisatawan untuk menjalani pengobatan di Yogyakarta tanpa harus ke luar negeri.