Yogyakarta, IDN Times - Banyak tempat publik dan tempat wisata di Yogyakarta yang menjadi ruang interaksi banyak orang. Sementara, belum ada perilaku masyarakat maupun kebijakan untuk membuat ruang publik yang aman, sehingga perilaku catcalling maupun bentuk-bentuk pelecehan dan kekerasan seksual bisa saja terjadi dan berulang.
Tak hanya di Yogyakarta, di daerah mana pun akan menjadi tempat berisiko terjadinya pelecehan seksual.
“Selama masih banyak orang berpikiran seksis dan merendahkan perempuan, catcalling bisa terjadi di mana pun,” kata Direktur Rifka Annisa Women Crisis Center, Defirentia One Muharomah, saat dihubungi IDN Times, 8 Februari 2020 malam.