Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
1766806375544.jpg
Sungai Winongo Kecil Bantul meluap hingga ke Jalan Samas dan areal persawahan di sekitarnya. (Dok. Istimewa)

Intinya sih...

  • Lahan pertanian luas terdampak banjir di Bantul

  • Rata-rata tanaman padi yang terendam berusia dua hingga tiga bulan

  • Petani diminta untuk terus memantau perkembangan banjir agar tidak mengalami kerugian besar

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bantul, IDN Times - Hujan lebat yang mengguyur sejak Jumat (26/12/2025) hingga Sabtu (27/12/2025) pagi menyebabkan ribuan hektare lahan pertanian di sejumlah kapanewon di Kabupaten Bantul terendam banjir.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul, Joko Waluyo, mengatakan sekitar 4.250 hektare lahan pertanian saat ini tergenang banjir, bahkan sebagian tanaman sudah tidak terlihat.

"Sebagian besar memang tanaman yang terendam adalah padi karena saat ini baru musim tanam (MT) pertama (awal musim hujan)," katanya, Sabtu (27/12/2025).

‎1. Lahan pertanian yang luas terdampak banjir

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bantul, Joko Waluyo.(IDN Times/Daruwaskita)

Menurut Joko, lahan pertanian yang terdampak banjir tersebar di Kapanewon Imogiri, Jetis, Bambanglipuro, Pundong, Kretek, Sanden, hingga Srandakan. Ia menyebut, wilayah kapanewon di bagian selatan Bantul menjadi area dengan luasan lahan terendam paling besar.

‎"Kapanewon Kretek, Sanden hingga Kapanewon Srandakan yang lahannya paling banyak terendam banjir," tuturnya.

2. Rata-rata tanaman padi yang terendam banjir usia dua hingga tiga bulan

Penanaman bibit padi dengan cara tradisional.(IDN Times/Daruwaskita)

Joko menjelaskan, rata-rata tanaman yang terendam banjir berusia dua hingga tiga minggu. Pada usia tersebut, tanaman umumnya masih mampu bertahan apabila tergenang air dalam waktu tidak terlalu lama.

"Tapi ada juga tanaman padi yang siap panen juga terendam banjir. Namun ini masih kita data berapa luasannya tanaman padi yang siap panen namun terendam banjir," ungkapnya.

‎3. Pantau terus perkembangan banjir yang merendam lahan persawahan ‎

Ilustrasi banjir. IDN Times/ Riyanto.

Lebih lanjut, Joko berharap dengan kondisi hujan yang mulai mereda, air yang menggenangi lahan persawahan dapat segera surut sehingga petani tidak mengalami kerugian besar. Pasalnya, genangan air yang bertahan selama beberapa hari berpotensi menyebabkan tanaman mati.

"Ini saya terus memantau di lapangan areal persawahan mana saja yang masih tergenang air cukup tinggi dan mana saja areal persawahan yang genangan air mulai menyusut seiring berhenti hujan," tandasnya.

Editorial Team