Bantul, IDN Times - Ratusan kader Posyandu, Kalurahan Sabdodadi, Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul mengikuti kampanye yang digelar oleh Dinas Kesehatan Bantul di Joglo Dewi Sri, Kalurahan Sabdodadi pada Jumat (22/8/2025).
Ribuan Balita Stunting, Dinkes Bantul Kampanye Pencegahan

Intinya sih...
3.437 balita di Bantul alami stunting, dengan 1.956 laki-laki dan 1.481 perempuan.
Fenomena orangtua memberi makan anak dengan makanan instan menjadi sorotan, pencegahan harus dilakukan secara bertahap.
Dinkes Bantul melakukan pencegahan stunting dengan memantau perkembangan bayi sejak dalam kandungan hingga memberikan pola asuh dan makan yang baik.
1. 3.437 balita di Bantul alami stunting
Wakil Bupati Bantul, Aris Suharyanta mengatakan hingga Maret 2025 tercatat 3.437 balita mengalami stunting di Bantul. Rincianya 1.956 laki-laki dan 1.481 perempuan.
"Kasus stunting terbanyak terjadi Kalurahan Selopamioro, Kapanewon Imogiri. Namun demikian secara rata-rata kasus stunting di Bantul masih di bawah rata-rata kasus stunting di DIY dan nasional," ucapnya.
2. Soroti fenomena orangtua memberi makan anak dengan makanan instan
Menurutnya pencegahan stunting harus dilakukan secara bertahap. Salah satunya dengan memantau perkembangan bayi di dalam kandungan hingga lahir dan pertumbuhannya.
"Khususnya asupan gizinya, karena fenomena saat ini orang tua hanya ambil praktisnya saja. Saat ini banyak orang tua sering membuatkan makan untuk anaknya dengan makanan cepat saji. Misalnya nasi dicampur dengan nuget karena cepat buatnya. Atau memberi mi instan yang tidak baik untuk pertumbuhan anak," tuturnya.
"Orangtua harusnya memberikan makan kepada anaknya yang mengandung gizi seperti ada sayurannya. Bukan makanan instan," imbuhnya.
3. Cara pencegahan stunting yang dilakukan Dinas Kesehatan Bantul
Sementara itu, Kepala Dinkes Bantul, Agus Tri Widiyantara mengungkapkan, penyumbang kasus stunting paling banyak di Bumi Projotamansari berasal dari Imogiri. "Iya, masih di Selopamioro, Imogiri, Bantul yang terbanyak (kasus stunting)," katanya.
Menurutnya upaya pencegahan stunting bukan saat setelah bayi dilahirkan namun sebelum kehamilan harus dilakukan upaya pencegahan dengan memberikan tablet tambah darah agar tidak terjadi anemia, mengonsumsi makanan yang bergizi saat ini hamil, pemberian air susu ibu atau asi secara eksklusif hingga makanan pendamping asi, pola asuh dan pola makan terhadap balitanya.