Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Rektor UMY Tak Masalahkan Pengibaran Bendera One Piece, Ini Alasannya

Bendera One Piece saat berkibar di Kawasan Kejawan Putih Tambak, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya.
Bendera One Piece saat berkibar di Kawasan Kejawan Putih Tambak, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya. (IDN Times/Khusnul Hasana)
Intinya sih...
  • Rektor UMY menegaskan bendera One Piece tidak boleh disandingkan dengan Bendera Merah Putih sebagai simbol negara yang harus dihormati.
  • UMY tidak melarang mahasiswa mengibarkan bendera One Piece, namun tetap memberikan catatan bahwa bendera tersebut tidak setara dengan Bendera Merah Putih.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

‎Bantul, IDN Times - Pengibaran bendera bajak laut dari serial anime dan manga Jepang One Piece menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia memicu perdebatan di ruang publik.

‎‎Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Achmad Nurmandi mengatakan pengibaran bendera One Piece adalah hak dari warga negara, sehingga tidak perlu atau melarang warga menyampaikan aspirasinya.

"Pesan yang disampaikan dengan mengibarkan bendera One Piece adalah sebuah bentuk protes kondisi sosial ekonomi yang dialami oleh masyarakat saat ini seperti korupsi yang masih merajalela hingga lapangan pekerjaan," ujarnya ditemui di Kampus UMY, Rabu (6/8/2025).

1. Jangan disandingkan dengan Merah Putih

‎Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Achmad Nurmandi
‎Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Achmad Nurmandi.(IDN Times/Daruwaskita)

Hanya, kata Nurmandi harus diingat masyarakat harus menghormati Bendera Merah Ptih yang merupakan lambang negara yang harus dihormati dan tidak bisa disandingkan dengan bendera One Piece. "Kita berdarah-darah merebut kemerdekaan 80 tahun yang lalu dan simbolnya itu kan merah putih," ungkapnya.

2. UMY tak larang mahasiswa kibarkan bendera

Bendera merah putih.
Bendera merah putih. (IDN Times/Daruwaskita)

Nurmandi mengungkapkan UMY tidak akan melarang jika ada mahasiswa yang akan mengibarkan bendera One Piece. Hanya dia memberikan catatan tidak bisa disandingkan atau disejajarkan dengan Bendera Merah Putih karena tidak setara. Di sisi lain bentuk protes kepada negara bisa dengan simbol atau bentuk lain seperti pantun satire, drama dan lain-lainnya.

‎‎"Orang Jogja itu kan pandai dalam melakukan kritik sosial, misalnya melalui lagu yang sampai hari ini masih sangat relevan," terangnya.

3. Sikapi tren dengan cara wajar

Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). (IDN Times/Daruwaskita)

Nurmandi mengingatkan para pemangku kebijakan agar tidak berlebihan terhadap simbol budaya pop yang digunakan sebagai media kritik terhadap kondisi saat ini. Pemerintah menurutnya harus menyikapi tren dengan cara wajar.

"Tidak ada tindakan separatis, ingin memisahkan dari negara. Kan hanya mengkritik kondisi negara saat ini," ungkapnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us