Kegiatan vaksinasi antraks di Padukuhan Kalinongko Kidul, Gayamharjo, Prambanan, Selasa (19/3/2024). (Dok. Istimewa)
Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, R. Hery Sulistio Hermawan melaporkan kasus kematian ternak akibat antraks pertama muncul pada 2 Februari 2024. Namun hal tersebut tidak dilaporkan kepada petugas. Kasus kematian ternak terus terjadi dan membuat warga resah. Pada tanggal 7 Maret 2024, Kepala Dukuh Kalinongko Kidul melaporkan kejadian kepada Puskeswan Prambanan.
"Alhamdulillah sudah tidak ditemukan penampakan kasus kematian ternak diduga antraks sejak 8 sampai 15 Maret 2024," ucapnya.
Adapun total ternak yang mati dari awal Februari sampai 7 Maret 2024 adalah 2 ekor sapi dan 10 ekor kambing. Ternak tersebut berasal dari 4 pemilik dari dua padukuhan yang berbatasan, tapi berbeda kabupaten, yakni dari Padukuhan Kalinongko Kidul, Kalurahan Gayamharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, dan Padukuhan Kayoman, Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul.