Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times / Larasati Rey

Sleman, IDN Times - Puncak musim kemarau di DI Yogyakarta diprediksi terjadi pada pertengahan bulan Agustus.

Kabupaten Sleman telah mengantisipasi tiga desa di di Kecamatan yang menjadi langganan terjadinya kekeringan.

Saat ini Pemerintah Kabupaten Sleman bekerja sama dengan beberapa pihak mengalirkan air dari sumber air Pendekan yang berada di Kecamatan Berbah. 

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan  menjelaskan selain mengalirkan mata air dari bawah, pihaknya menyiapkan ratusan tangki sebagai antisipasi kekeringan di Prambanan.

1. Tiga desa jadi langganan dropping

Dropping air menggunakan truk tangki mulai didistribusikan ke wilayah terdampak kerusakan pipa PDAM. IDN Times/ Alfi Ramadana

Pada tahun sebelumnya setidaknya terdapat tiga desa di Kecamatan Prambanan yang menjadi langganan bantuan air saat puncak kemarau . Tiga desa tersebut yaitu Gayamharjo, Wukirharjo dan Sumberharjo.

Menurut Makwan, jika dilihat dari ketersediaan air di sekitar desa tersebut sangat melimpah, namun pengelolaan distribusi air menjadi kendala. 

"Khusus untuk kebutuhan air rumah tangga sudah dialirkan dari sumber air Pendekan, sampai saat ini belum ada masalah kekeringan, sudah lancar airnya (di Prambanan)," ungkapnya pada Senin (10/8/20200).

2. Sumber air disiapkan sejak awal Januari

Ilustrasi air bersih (IDN Times/Musthofa Aldo)

Jika dihitung jarak antara sumber air dengan bak penampungan air pertama yang ada di Candisari sekitar berjarak 8,5 km. Makwan menjelaskan, penyiapan sarana pra sarana sumber air ini sudah disiapkan sejak awal Januari lalu.

"Sepanjang tahun difungsikan untuk aliran ini. Untuk tiga bulan pertama warga bisa memakai secara cuma-cuma, kemudian dihitung pakai watt meteran," terangnya.

3. 350 tangki air untuk dropping juga sudah disiapkan

Ilustrasi dropping air bersih. (IDN Times/ Alfi Ramadana)

Selain menyediakan sarana pra sarana aliran air dari sumber mata air, sebagai antisipasi pihaknya juga sudah menyiapkan sebanyak 350 tangki air. Meski demikian pihaknya berharap jika tahun ini sudah tidak ada lagi bantuan di Prambanan maupun daerah lain di Sleman.

"Anggaran 350 tangki untuk persiapan kalau ada masalah," tutupnya. 

Editorial Team