Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wakil Menteri Komdigi, Nezar Patria.
Wakil Menteri Komdigi, Nezar Patria. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Intinya sih...

  • Jaringan telekomunikasi di Sumatra Utara, Aceh, dan Sumatra Barat belum pulih sejak bencana ekologis November 2025.

  • Utama masalah jaringan listrik untuk BTS di wilayah terdampak bencana, Komdigi akan andalkan genset untuk menghidupkan kembali BTS.

  • Komdigi juga mendorong provider atau operator seluler demi mempercepat proses pengaktifan BTS sambil menanti pemulihan listrik.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Yogyakarta, IDN Times - Jaringan telekomunikasi di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat belum sepenuhnya pulih sejak bencana ekologis yang melanda wilayah-wilayah tersebut akhir November 2025 lalu. Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI kini masih berupaya mencarikan pasokan listrik ke tower-tower Base Transceiver Station (BTS) di wilayah terdampak bencana.

1. Jaringan listrik masalah utama

Wakil Menteri Komdigi, Nezar Patria, mengatakan persoalan utama jaringan telekomunikasi di ketiga provinsi terdampak adalah ketiadaan pasokan aliran listrik untuk BTS.

"Kita sudah berkoordinasi dan mengevaluasi kondisi terakhir dan persoalan utama untuk menghidupkan kembali jaringan telekomunikasi yang ada di daerah bencana, terutama di Aceh, Sumut, dan juga di Sumbar, khususnya di Aceh setelah kita buat asesmen dan juga sebagian daerah Sumut, itu adalah jaringan listrik," kata Nezar di UGM, Sleman, DIY, Sabtu (13/12/2025).

2. Andalkan genset buat setrum BTS

ilustrasi BTS (Base Transceiver Station) (freepik.com/aopsan)

Kata Nezar, Komdigi kini masih berkoordinasi dengan PLN untuk mengurai masalah jaringan dan ketersediaan listrik itu.

Bersamaan dengan itu, untuk sementara waktu Komdigi akan mencari opsi-opsi lain, termasuk mengandalkan pemakaian genset guna menghidupkan BTS-BTS.

"Karena BTS-BTS itu hanya bisa menyala kalau listriknya sudah pulih. Namun demikian, kami akan berupaya selama masa perbaikan jaringan listrik itu dilakukan, Kominfo mencoba mencari solusi agar BTS-BTS ini bisa menyala dengan opsi-opsi yang lain, misalnya dengan genset," ucapnya.

3. Komdigi lobi-lobi ke provider

Kata Nezar, Komdigi juga mendorong provider atau operator seluler demi mempercepat proses pengaktifan BTS ini sambil menanti jaringan listrik benar-benar pulih. "Kita berupaya sekeras mungkin, ya, untuk bisa menormalkan jaringan telekomunikasi yang ada di daerah bencana," tutupnya.

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan, pemulihan listrik di wilayah terdampak bencana di Sumatra, termasuk Aceh belum dapat berlangsung secepat yang diharapkan. Menurut dia, kondisi fisik di lapangan serta faktor alam masih menjadi kendala utama, mulai dari menara listrik yang rusak berat hingga akses kabel yang terhambat karena sebagian wilayah masih tergenang banjir.

Prabowo menjelaskan, pemerintah menargetkan pemulihan listrik dapat berlangsung dalam waktu sekitar satu pekan. Namun, dia mengingatkan masyarakat agar tidak berharap seluruh proses bisa selesai dalam waktu singkat.

Pemerintah, kata dia, tidak memiliki cara instan untuk mengatasi dampak bencana, meski seluruh pihak terkait terus bekerja keras di lapangan.

"Insyaallah kita harapkan, ya mungkin satu minggu. Mudah-mudahan ya. Tapi jangan kita terlalu berharap semua bisa sekejap ya. Saya sudah katakan berkali-kali, saya tidak punya tongkat Nabi Musa. Tapi semua bekerja keras " ujarnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team