Ryan mengisahkan, kejadian berawal ketika dia dan teman-temannya pulang mengendarai sepeda motor menuju Kulon Progo selepas menonton pertandingan sepak bola di Kota Yogyakarta, Selasa (27/8).
Setibanya di Jalan Wates, Gamping, Sleman, sekitar jam 19.00 wib, Ryan dan teman-teman dikejutkan akan adanya peristiwa keributan. Tak ingin ambil bagian, ia pun yang tengah membonceng temannya bergegas meninggalkan lokasi.
"Saya mau menghindari (lokasi keributan). Saya menyalip lewat kanan. Pas mau melewati itu ada suara tembakan. Lalu, tangan saya tiba-tiba sakit," kata Ryan di Mapolda DIY.
Karena itu, ia pun bertukar posisi dengan rekan yang ia boncengi sebelumnya. Tapi, sakit yang tak tertahankan di lengan kanan Ryan, akhirnya menuntun mereka ke RS Nyi Ageng Serang, Kulon Progo.
Usai mendapat penanganan tim medis, barulah diketahui, ternyata ada proyektil peluru bersarang di lengan kanan Ryan. Beruntung, posisi proyektil tidak terlalu dalam.
"Teman saya yang saya boncengin gak kenapa-kenapa. Saya bersyukur tidak dalam lukanya. Waktu itu saya pakai jaket. Atribut (suporter) sudah dimasukkan ke tas," tuturnya.
Hanya saja, dia mengaku tak tahu dari mana peluru itu berasal atau siapa yang menembakkannya.