Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Psikiater UGM Minta Waspadai Persoalan Kesehatan Mental Saat Pandemik

Pixabay.com/Wokandapix

Sleman, IDN Times - Pandemik COVID-19 turut memunculkan berbagai persoalan di masyarakat, tak terkecuali masalah kesehatan mental masyarakat.

Pakar Kesehatan Jiwa UGM, Dr. dr. Ronny Tri Wirasto memaparkan setidaknya terdapat tiga persoalan kesehatan mental yang banyak muncul saat wabah virus corona terjadi.

1. Sosial distancing membuat seseorang harus beradaptasi dengan kebiasaan baru

ilustrasi laki-laki sedang konsultasi psikologi (Pexels/cottonbro)

Ronny mengatakan persoalan pertama yakni adanya pembatasan sosial yang berpengaruh pada kesehatan mental. Hal ini disebabkan manusia harus beradaptasi dengan kebiasaan baru.

Jika sebelum pandemik terbiasa berinteraksi langsung dengan orang lain, tetapi situasi saat ini menyebabkan seseorang harus membatasi interaksi secara langsung.

"Situasi ini bukanlah hal yang mudah, terlebih di tengah suasana yang penuh dengan ketidakpastian memunculkan rasa cemas, khawatir, ketakutan, stres, hingga depresi. Dengan kata lain kondisi mental menjadi lebih rentan atau labil. Keadaan itu tak jarang memicu perilaku kekerasan di dalam keluarga," ungkapnya pada Rabu (14/10/2020).

2. Penggunaan internet yang meningkat timbulkan kecanduan

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Permasalahan kedua yang disoroti adalah pandemik COVID-19 mengakibatkan penggunaan internet meningkat. Kebijakan pembatasan sosial membuat internet sebagai bagian penting dalam aktivitas masyarakat hingga menimbulkan adiksi atau kecanduan. 

"Perilaku adiksi internet ini salah satunya karena seseorang mencari informasi terkait COVID-19," terangnya.

3. Kecanduan game online juga jadi permasalahan mental

Unsplash

Lebih lanjut Ronny memaparkan permasalahan lain yang ditimbulkan oleh pandemik COVID-19 yakni memunculkan fenomena kecanduan pada game online. 

"Kalau ini berlangsung terus-menerus bisa mengakibatkan kelelahan, over atensi atau perhatian berlebihan terhadap sesuatu, dan menurunnya kesadaran terhadap stimulasi sekitar," paparnya.

Melihat hal di atas, Ronny menghimbau kepada setiap individu atau masyarakat untuk menciptakan suasana yang ramah dan penuh kasih bagi sekitar untuk menjaga kesehatan mental. Pasalnya, hingga saat ini implusifitas atau perilaku berlebih-lebihan menjadi persoalan mental yang menonjol meskipun hal tersebut tidak disadari masyarakat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
Siti Umaiyah
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us