Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate usai peluncuran Digital Talent Program di Yogyakarta, Selasa (17/05/2022). (IDN Times/Yogie Fadila)
Demi mengurangi kesenjangan tersebut, pemerintah Indonesia menyiapkan program Digital Talent Scholarship (DTS) dan Digital Leadership Academy (DLA) sebagai langkah untuk mempercepat pengembangan talenta digital nasional.
Digital Talent Scholarship akan memberikan pelatihan digital teknis bagi 200 ribu peserta dengan tema terkait keamanan siber, kecerdasan buatan, mahadata (big data-red), komputasi awan dan pemrograman.
Pelatihan dibagi ke dalam tujuh akademi yang meliputi Vocational School Graduate Academy, Government Transformation Academy, Digital Entrepreneurship Academy, Professional Academy, Tematic Academy, Fresh Graduate Academy, dan Talent Scouting Academy.
Dalam pelaksanaannya, program DTS bekerja sama dengan perguruan tinggi di ternama di Indonesia serta perusahaan teknologi lokal dan global seperti Alibaba, AWS, Cisco, Google, Red Hat, Oracle, Microsoft, Mastercard, EC-Council, Huawei, Progate, Skilvul, DQLab, MyEduSolve, Dicoding, Rakamin, Teknoblox, Hellomotion, Binar Academy, Hacktiv8, Agate, Indobot, Tempo, Gojek, Tokopedia, dan Techready Community.
Lebih lanjut, Program DTS 2022 telah menerima sebanyak 73 ribu pendaftar dari total 200 ribu target peserta. Program pengembangan talenta digital nasional ini dibuka untuk seluruh masyarakat Indonesia.
“Saya diinformasikan per hari ini (Selasa) sudah terdaftar 73 ribu peserta, masih tersisa 120 ribu lebih peserta. Program ini mencakup seluruh pelosok tanah air di 34 provinsi, 514 kabupaten dan kota, siapa saja bisa mendaftar,” papar Johnny.