Teknologi budidaya ikan wader besutan dosen UGM. IDN Times/Siti Umaiyah
Bambang menyebutkan, untuk melakukan pengembangbiakan wader, saat ini pihaknya sudah mulai melakukan kerja sama dengan petani ikan lokal atau gabungan kelompok petani di Kulon Progo, Sleman, dan Gunungkidul.
Selain itu, pihaknya sudah melakukan kerja sama pengembangan budidaya ikan wader bersama Dinas Kelautan dan Perikanan DIY. Budidaya dilaksanakan selama periode 2020-2025.
"Melalui kemitraan ini bisa dilakukan pemijahan, pembesaran dan penyediaan larva, pembesaran hingga penyediaan benih siap tebar. Pemeliharaan dan penyediaan ikan siap panen usia 2 hingga 3 bulan dan penyediaan indukan usia 6 hingga 8 bulan," paparnya.
Bambang menambahkan, saat ini teknologi yang sudah dikembangkan telah didaftarkan hak patennya. Rencananya teknologi bisa digunakan untuk diproduksi massal sehingga dapat mendukung usaha budidaya ikan wader di Indonesia.
"Untuk produksi alat, satu unitnya sekitar Rp6 jutaan. Semoga dengan kehadiran teknologi ini bisa mendukung upaya konservasi dan budidaya ikan wader pari di tanah air," ungkapnya.