Ilustrasi pemakaman jenazah COVID-19. ANTARA FOTO/Jojon
Menurut Septiadi, kronologi penemuan AT berawal dari kecurigaan teman korban satu kerjaan, di mana sudah 2 hari terakhir korban tidak setor. Karena tidak mendapatkan kabar dari korban, teman korban langsung mengecek keberadaan korban di kosnya.
Sesampainya di kos, kamar korban terkunci dari dalam, dan teman korban pun berusaha tanya ke pemilik kos. Pemilik kos pun berusaha untuk mengetuk kamar korban, namun tidak ada jawaban. Karena merasa curiga, akhirnya pemilik kos mendatangkan tukang kunci untuk membantu membuka kamar korban.
"Hari Minggu itu masih kontak dengan bapak kos. Selasa, teman korban ke lokasi untuk mengecek. Lalu bersama pemilik kos inisiatif buka kunci dengan memanggil tukang kunci. Pada pukul 16.10 WIB, korban sudah ditemukan meninggal dengan mengeluarkan cairan darah dari hidung dan mulut," terangnya.
Usai dievakuasi, jenazah korban langsung dibawa ke RS Bhayangkara. Untuk barang-barang bukti pun juga telah diserahkan ke Polsek Depok Timur untuk diidentifikasi.
"Ada beberapa berang bukti dan diserahkan ke Polsek Depok Timur. Untuk barang bukti di antaranya teh kemasan, mineral water, beberapa obat tapi belum tahu obat apa," paparnya.