Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi hujan disertai angin kencang (IDN Times/Muhammad Nasir)

Yogyakarta, IDN Times - BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta memprakirakan hujan sedang hingga lebat masih akan terjadi beberapa hari ke depan. Masyarakat diimbau tetap waspada potensi bencana hidrometeorologi.

Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono mengatakan berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini, BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta mengidentifikasi adanya sirkulasi siklonik di sekitar perairan utara Australia membentuk pola belokan dan perlambatan angin di sebagian besar Pulau Jawa termasuk wilayah DIY. 

1. Potensi pertumbuhan awan hujan

ilustrasi pria di tengah hujan (pixabay.com/pexels)

Suhu Muka Laut (SML) baik dalam skala harian maupun mingguan sekitar perairan Jawa terpantau dalam kisaran 29 – 31 derajat Celcius dan anomalinya terpantau positif (hangat) sehingga menambah potensi penguapan atau kandungan uap air dalam atmosfer.

"Hasil analisis terkini dari profil vertikal kelembapan udara di wilayah DIY pada ketinggian 1.5 – 3.0 km (level 850 - 700 mb) berkisar antara 60 – 95 persen (cukup basah), menyebabkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah DIY terutama saat siang, sore, dan malam hari," ujar Warjono, Senin (26/2/2024).

2. Potensi hujan sedang hingga lebat terjadi

unsplash.com

Pada tanggal 27 Februari 2024, diperkirakan potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang terjadi di Kota Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo bagian utara dan Gunungkidul bagian utara. Pada 28 Februari 2024, potensi hujan sedang-lebat dapat disertai petir dan angin kencang di seluruh wilayah DIY.

"Tanggal 29 Februari 2024, potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di Kota Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo bagian utara dan Gunungkidul bagian utara," kata Jojo sapaan akrab Warjono.

3. Potensi bencana hidrometeorologi

Dampak hujan lebat di DIY, Rabu (31/1/2024). (Dok. Istimewa)

Warjono mengimbau warga agar waspada potensi hujan lebat, dapat disertai petir dan angin kencang. "Ini dapat memicu bencana Hidrometeorologi berupa pohon tumbang, banjir juga tanah longsor," kata Warjono.

BMKG meminta masyarakat memperbaharui informasi terbaru lewat media massa atau media sosial serta berkoordinasi dengan pihak  terkait kebencanaan seperti BPBD, dan FPRB. 

Editorial Team