Yogyakarta, IDN Times - Tumpukan sampah masih menggunung di Depo Sampah Kotabaru, Jalan Merbabu, Kotabaru, Yogyakarta, Senin (9/10/2023) pagi. Tumpukan sampah tersebut merupakan akumulasi pasca operasional terbatas TPA Piyungan.
Sampah yang menggunung tersebut berdasar pantauan mencapai tinggi sekitar 3 meter dan membentang sekitar sepanjang 30 meter. Sampah juga hampir menutup separuh jalan.
Sampah yang menggunung tersebut berbagai macam. Namun, didominasi sampah yang telah terbungkus plastik hitam besar.
Menurut salah satu penjual makanan di sekitar lokasi, Bambang Feri mengatakan sampah yang menumpuk merupakan akumulasi setelah TPA Piyungan ditutup. Ia menyebut tumpukan sampah tersebut bukan karena Wayang Jogja Night Carnival (WJNC), yang merupakan puncak HUT Kota Yogyakarta ke-256.
"Event (WJNC) gak pengaruh," ujar Bambang.
Bambang mengungkapkan puncak tumpukan sampah tersebut paling banyak terjadi pada Minggu (8/10/2023). "Minggu pagi hampir 50 meter panjangnya," kata Bambang.
Bambang sendiri mengaku tidak bisa mencegah atau menolak orang yang membuang ke Depo Kotabaru, karena dikhawatirkan justru akan menumpuk di jalanan. "Kita sendiri mau gak ngebolehin buang di sini (Depo), khawatir malah di jalan," ujarnya.
Pedagang angkringan di sekiltar lokasi, Lestari mengaku turut merasakan dampak melubernya sampah di Depo Kotabaru. Ia mengaku mengalami penurunan omzet jualan hingga 50 persen.
"Ya cukup ganggu, omzet turun sampai 50 persen. Yang beli di sini kan warga sekitar aja, kalau orang luar ya jijik. Memang udah lama banget (penumpukan sampah), makin banyak ini," ujar Lestari.