Suroto pun menegaskan jika para warga pulang atas inisiatif masing-masing. Pemerintah Kabupaten Sleman maupun perangkat desa sama sekali tak memberikan arahan demikian.
"Secara resminya pemerintah gak memulangkan," tegas dia.
Suroto dan jajarannya tak tinggal diam. Pihaknya berkomitmen untuk terus mengedukasi warga sembari terus mengawasi pergerakan para pengungsi.
"Ini memang (Merapi) masih aktivitas. Cuma kalau dilihat secara visual itu kan (awan panas) larinya ke barat. Kita jelaskan ke masyarakat juga itu nggak jaminan aman kalau ini mengarahnya ke barat, karena nanti kan suatu saat akan meletus secara eksplosif itu, itu naik to, lha naik itu nanti awan panasnya sampai mana dan ini yang perlu kita antisipasi," paparnya panjang.
"Sambil kami gerilya pada malam hari. Kita memastikan kelompok rentan, ibu hamil itu harus posisi di bawah," sambung Suroto.
Suroto cuma tidak ingin peristiwa tahun 2006 silam terulang kembali. Saat itu warga pengungsi diperbolehkan pulang ketika potensi ancaman belum benar-benar hilang.
"Ya, saya juga masih trauma itu to. Pulang dua hari habis itu langsung meletus. Saya juga nggak pingin seperti itu," tuturnya setengah mengenang.