Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi tersangka (IDN Times/Putra Gema Pamungkas)

Intinya sih...

  • Remaja 16 tahun ditemukan meninggal dengan luka lebam akibat pengeroyokan di penggergajian kayu di Bantul.
  • Polisi menangkap 11 tersangka, termasuk 4 pelaku di bawah umur, setelah mengamankan rekaman CCTV dan keterangan saksi.
  • Pengeroyokan berawal dari kecelakaan tunggal yang melibatkan korban dan saudara kembar pelaku, sebelum berlanjut ke empat lokasi berbeda.

Bantul, IDN Times - Seorang remaja berusia 16 tahun, berinisial RSI, ditemukan meninggal dunia dengan luka lebam akibat diduga menjadi korban pengeroyokan. Korban ditemukan di sebuah kamar tempat usaha penggergajian kayu di Padukuhan Kretek, Kalurahan Parangtritis, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, pada Minggu (13/10/2024) sekitar pukul 08.30 WIB.

RSI, warga Kalurahan Seloharjo, Kapanewon Pundong, ditemukan oleh pemilik penggergajian, Salamun, dalam kondisi penuh luka lebam di beberapa bagian tubuhnya, yang diduga akibat pukulan benda tumpul. Polisi pun bergerak cepat menangkap sejumlah pelaku.

1. Tangkap 11 terduga pengeroyokan secara maraton selama dua hari

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry. (IDN Times/Daruwaskita)

Polisi segera bertindak setelah menemukan kejanggalan pada luka korban yang diduga akibat penganiayaan. Tim kepolisian mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi dan mengamankan barang bukti berupa rekaman CCTV di RS Santa Elisabeth Ganjuran. Langkah dilanjutkan dengan penangkapan terhadap para terduga pelaku pengeroyokan yang menyebabkan korban meninggal dunia.

"Polisi menangkap secara maraton 11 orang pada hari Minggu (13/10/2024) dan Senin (14/10/2024) di rumah terbuka pelaku atau tempat persembunyiannya terduga pelaku pengeroyokan," ujar Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry, Selasa (15/10/2024).

2. Salah satu tersangka merupakan residivis

ilustrasi penjara (pexels.com/rdnestockproject)

Jeffry menjelaskan bahwa 11 terduga pelaku yang berhasil diamankan dalam operasi penangkapan selama dua hari, antara lain OM (20), BKS (19), RZP (19), FNA (21), DDS (20), DP (19), EAWD (19), AOS (17), GQAM (15), DY (17), dan DAK (16). Setelah melalui proses penyidikan, semua terduga pelaku resmi ditetapkan sebagai tersangka dan langsung ditahan.

"Dari 11 tersangka, empat di antaranya masih di bawah umur sehingga penanganan perkara dilakukan oleh Unit PPA Satreskrim Polres Bantul. Sementara tujuh tersangka lainnya ditangani oleh Unit 1, Satreskrim Polres Bantul," ucapnya.

"Satu tersangka yakni OM alias Oscar warga Kalurahan Panjangrejo merupakan residivis yang keluar masuk penjara," imbuh Jeffry.

3. Kronologi pengeroyokan yang menyebabkan korban meninggal dunia

Ayah dari RSI, Mugiat (54) dan kakak RSI, Novian Ramadhan.(IDN Times/Daruwaskita)

Jeffry menjelaskan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan penyidik, pengeroyokan yang menyebabkan korban RSI meninggal dunia bermula dari kecelakaan tunggal yang melibatkan Oci, saudara kembar AOS alias Oca, dan korban di Kalurahan Seloharjo, Kapanewon Pundong, pada Sabtu (12/10/2024) malam. Akibat kecelakaan tersebut, Oci harus dirawat di rumah sakit.

"Kemudian korban bersama Oca dan rekan-rekannya ke rumah sakit," ujarnya.

Di rumah sakit, Oca dan teman-temannya merasa tidak puas dengan penjelasan korban mengenai insiden kecelakaan tersebut, yang kemudian memicu pengeroyokan. "Pengeroyokan di rumah sakit itu kemudian dihentikan oleh satpam rumah sakit," tutur Jeffry.

Namun, pengeroyokan berlanjut di empat lokasi berbeda, termasuk di tempat penggergajian kayu milik orang tua Oca di Padukuhan Kretek, Kalurahan Parangtritis, tak jauh dari rumah Oca.

"Sampai pukul 04.30 WIB korban ditinggal oleh para tersangka dan pukul 08.30 WIB ditemukan dalam kondisi meninggal oleh ayah dari Oca di kamar yang ada di lokasi penggergajian kayu," ucapnya.

Editorial Team