Cara Kreatif Mahasiswa GejayanMemanggil#2 Antisipasi Penyusup

Ingin hidup bahagia dan baik-baik saja

Sleman, IDN Times – Ternyata banyak yang perlu dipersiapkan untuk memulai sebuah aksi. Tidak hanya mengumpulkan massa, namun juga harus memastikan barisan massa aksi tak disusupi penumpang gelap, sekaligus memudahkan mengidentifikasi apabila massa tercecer. 

Elemen mahasiswa Aliansi Rakyat Bergerak dalam aksi GejayanMemanggil#2 punya trik sendiri. Yuk kita tengok apa saja ide mereka!

 

1. Pakai peci dan sarung

Cara Kreatif Mahasiswa GejayanMemanggil#2 Antisipasi PenyusupIDN Times/Pito Agustin Rudiana

Sejumlah peserta aksi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Yogyakarta mengenakan peci berwarna hitam yang dikenakan di kepalanya. Bahkan beberapa di antaranya mengenakan kain sarung selama melakukan longmarch dari titik kumpul di kampusnya hingga pertigaan Kolombo, Gejayan, Sleman.

“Ini buat laki-laki saja,” kata salah satu peserta yang mengenakan sarung sambil tertawa.

Sedangkan untuk mahasiswi tak ada penanda khusus lainnya.

Baca Juga: Mahasiswa Sweeping Kantor DPRD, Desak Anggota Dewan Keluar

2. Ini bukan luka lho

Cara Kreatif Mahasiswa GejayanMemanggil#2 Antisipasi PenyusupIDN Times/Pito Agustin Rudiana

Beda lagi dengan mahasiswa dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Mereka menempelkan plester yang biasa digunakan untuk menambal luka kecil di wajah mereka. Ada yang di jidat, di pipi, di hidung, di kening kanan atau kiri, atau di dagu.

Ada pula yang membubuhkan tulisan di atas plester. Baik berupa nama atau kode tertentu. Yang pasti, mereka tidak terluka ya..

3. Ada cinta di pipimu

Cara Kreatif Mahasiswa GejayanMemanggil#2 Antisipasi PenyusupIDN Times/Pito Agustin Rudiana

Bukan seniman namanya kalau enggak unik. Barisan mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dan sejumlah seniman rela mencoret-coret wajah mereka dengan spidol atau cat gambar. Bukan sembarang coretan, tapi mereka menggambar simbol cinta. Letaknya pun di pipi. Tanda cinta mereka diwarnai dengan cat warna hitam dan merah.

Ternyata mereka punya pesan lho, dari tanda cinta di wajah mereka.

“Biar ke depan pemerintah dan DPR bijak menyikapi sesuatu. Karena kami ingin hidup bahagia dan baik-baik saja,” kata Maulana.

Tak hanya wajah, lukisan yang dibuat salah satu mahasiswa ISI Yogyakarta, Tilar Zoo juga menggambar sebuah tanda cinta warna merah. Tilar membuat satu lukisan di atas kertas putih. Lukisan dengan cat air transparan itu menggambarkan seorang demonstran yang mengangkat kedua tangannya ke atas kepala dengan menautkan dua jempol dan telunjuk membentuk tanda “love”. Sedangkan di hadapannya berderet aparat polisi dengan tameng-tamengnya yang berkesan angkuh menghadang. Asap tampak membumbung di belakang barikade aparat.

“Ini gambaran sikap aparat polisi hari ini dalam menghadapi aksi-aksi mahasiswa,” kata Tilar merujuk tindak kekerasan aparat membubarkan aksi.

Seorang temannya pun menambahkan simbol cinta dengan tinta merah pada lukisannya.

4. Menggunakan tali

Cara Kreatif Mahasiswa GejayanMemanggil#2 Antisipasi PenyusupIDN Times/ febriana sinta

Membentangkan tali rafia dari ujung depan hingga belakang baik di sisi kiri dan kanan. Atau pun membuat garis demarkasi berupa pagar betis dengan menautkan lengan tangan peserta aksi di sebelah kiri dan kanannya.

Yang biasa pula adalah mengikatkan pita dengan warna tertentu yang sama pada lengan atau pun menjadi ikat kepala. 

Baca Juga: [FOTO] Aksi #GejayanMemanggil 2, Menyampaikan Aspirasi Tanpa Anarki

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya