Petugas Tolak Truk Luar Daerah Buang Sampah di TPA Gunungkidul
Gunungkidul, IDN Times - Truk pengangkut sampah dari luar Gunungkidul nekat membuang sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Wukirsari. Hal ini terjadi pasca penutupan sementara TPA Piyungan. Petugas terpaksa menolak kedatangan truk dan meminta putar balik.
Petugas dari Dinas Lingkungan Hidup, Gunungkidul langsung memasang banner di jalan Yogyakarta - Wonosari, tepatnya di kawasan Kapanewon Patuk. Di papan pengumuman tertulis, "TPA Wukirsari Gunungkidul hanya menerima sampah dari wilayah Gunungkidul perda Kabupaten Gunungkidul Nomor 14 tahun 2020".
1. TPA Wukirsari hanya untuk pembuangan sampah warga Gunungkidul
Kepala DLH Gunungkidul Harry Sukmono membenarkan pemasangan tulisan tersebut. Penutupan dilakukan karena TPA Wukirsari hanya untuk membuang sampah bagi warga Gunungkidul.
"Jadi ada informasi dari UPT Kebersihan ada yang akan membuang di TPA Wukirsari dan ditolak masuk," kata Harry saat dihubungi melalui telepon Rabu (2/8/2023).
2. Bakal bangun baru TPA di Banjarejo, Kemadang
Menurutnya TPA Wukirsari saat ini rata-rata menerima 50 ton sampah dari warga. Untuk mengantisipasi TPA Wukirsari penuh sampah, pihaknya menyiapkan lokasi baru pembuangan yaitu di kawasan Banjarejo, Kemadang, Gunungkidul.
"Seluruh dokumen sudah dilengkapi dan sedang diupayakan dibangun TPA baru. Harapannya sampah dari kawasan wisata bisa terkelola dengan baik," ucapnya.
3. TPA Wukirsari sudah darurat sampah
Diakui oleh Kepala UPT Kebersihan dan Pertamanan, DLH Gunungkidul, Heri Kuswantoro menjelaskan pihaknya menolak dua truk dan satu mobil pickup yang membawa sampah dari luar Gunungkidul.
"Sempat ada dua truk dan satu pickup yang mencoba masuk. Sesuai dengan perda TPA Wukirsari hanya untuk wilayah Gunungkidul, mohon maaf kita tolak," kata Heri.
Diakuinya kondisi saat ini sudah darurat pengelolaan sampah. Luas zona aktif penampungan sekitar 17.627 meter persegi dan sudah penuh.
Masih ada lahan seluas 4,5 hektare di sekitar TPA yang belum tergarap. Heri mengatakan, usulan sudah disampaikan ke DLH, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), hingga wakil bupati. Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP). "Ya sudah darurat sampah kondisi saat ini," katanya.
