Pertama di Yogya, Bazar Buku Big Bad Wolf (BBW) Bakal Digelar 10 hari

24 Jul 2019, 20:09 WIB

IDN Times/Nindias Khalika

Bantul, IDN Times- Bazar buku Big Bad Wolf (BBW) bakal diselenggarakan di Jogja Expo Center (JEC) pada tanggal 1 hingga 12 Agustus 2019 mendatang. Presiden Direktur PT. Jaya Ritel Indonesia Uli Silalahi selaku penyelenggara acara mengatakan awalnya Yogyakarta tidak termasuk dalam daftar kota yang menjadi tempat diadakannya bazar buku ini.

"Kami menghadirkan karena semangat teman-teman Yogya di medsos selama 10 hari ini sudah ada hampir sekitar 200 ribu peminat yang mengatakan menunggu BBW diselenggarakan," katanya.

1. Kota ketiga setelah Jakarta dan Bandung

IDN Times/Nindias Khalika

BBW pertama kali diadakan di Kuala Lumpur pada tahun 2009.Di Indonesia, bazar buku ini diselenggarakan oleh PT. Jaya Ritel Indonesia sejak 10 tahun lalu. Pengunjung yang ingin berbelanja buku di BBW tidak perlu membeli tiket alias free entry.

"Di bulan Februari BBW Jakarta merupakan kick off untuk BBW tahun 2019 yang akan diadakan di tujuh kota besar di Indonesia mewakili pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. BBW Yogyakarta 2019 nanti bakal dilaksanakan tanggal 2 hingga 12 Agustus selama 24 jam non-stop," jelasnya pada Rabu (24/7).

2. Diskon buku-buku internasional

IDN Times/Nindias Khalika

Uli menjelaskan bahwa ada banyak jenis buku yang bisa dibeli pengunjung di bazar buku BBW Yogyakarta."Ada jutaan buku internasional untuk anak-anak, remaja, orang tua, buku hobi, fiksi, non-fiksi, referensi, sounds book, dan buku ajaib," terangnya.

Buku ajaib, katanya, merupakan buku yang menggabungkan dua unsur, yakni literasi dan teknologi.

"Jadi buku ajaib kita sebut buku AR atau Augmented Reality. AR adalah penggabungan objek virtual dengan objek nyata yang bersifat interaktif secara real time. Buku ini empat dimensi. Jadi anak-anak dapat berinteraksi dengan karakter dalam buku menggunakan aplikasi," katanya.

Untuk genre, BBW Yogyakarta menyediakan buku mulai dari seni, budaya, novel, fiksi, romansa, sastra, novel grafis, bisnis, arsitektur, masak, busana, dan lain-lain dengan diskon 60 persen hingga 80 persen untuk semua buku internasional.

3. Ingin membentuk masyarakat gemar membaca

Pexels/Maggie Zhan

Uli mengatakan BBW dihadirkan untuk meningkatkan literasi dengan menyediakan akses terhadap buku bacaan yang baik, bervariasi, dan berkualitas.

"Banyak buku-buku baik tapi harganya tidak terjangkau. Banyak buku-buku yang kelihatannya baik tapi ternyata tidak. Yang dimaksud baik bukan hanya sekedar judulnya baik ya tapi interaktif," ujarnya.

Ia lalu mengutip data UNESCO yang mengungkapkan persentase minat baca anak di Indonesia hanya 0,01 persen.

"Angka ini belum bergerak sejak tahun 2016 dan angka 0,01 persen ini berarti 10 ribu anak Indonesia hanya satu orang yang membaca. Jika dilihat dari sisi jumlah buku, satu buku dibaca 18 ribu orang. Padahal harusnya satu buku dibaca untuk sekitar dua orang. Data ini sangat miris sekali dan data ini jadi pegangan saya," ucapnya.