Yogyakarta Economic Symposium (YES) 2025, di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center, Selasa (26/8/2025). (Dok. Istimewa)
Paku Alam X menyebut DIY masih menghadapi tantangan perekonomian akibat dinamika global, perubahan iklim, dan ketidakpastian geopolitik. Kondisi itu, kata Wagub, berdampak pada stabilitas harga, distribusi komoditas, serta daya beli masyarakat, khususnya pada kelompok pangan bergejolak. Namun, berkat kerja sama lintas pemangku kepentingan, kebijakan yang tepat, serta semangat gotong royong antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat, DIY mampu menjaga stabilitas ekonomi di tengah ketidakpastian.
Memasuki triwulan II tahun 2025, perekonomian DIY pun kembali menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan mencapai 5,49 persen (yoy), dengan capaian tertinggi se-Jawa. “Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan produktivitas sektor pertanian, perdagangan besar dan eceran, serta pariwisata yang terus berkembang. Pertumbuhan ekonomi DIY juga didorong oleh ketahanan pangan sebagai dasar kesejahteraan dan stabilitas sosial ekonomi, yang mengurangi dampak fluktuasi harga dan ketidakpastian iklim,” kata Paku Alam X.
Seperti Program Lumbung Mataraman yang diluncurkan untuk mengoptimalkan pertanian lokal, meningkatkan kesejahteraan petani, dan memperkuat kemandirian pangan, dengan investasi di teknologi pertanian dan infrastruktur logistik. Menurut Paku Alam X, keberhasilan program tersebut memerlukan sinergi untuk menciptakan sistem pangan yang inklusif dan berdaya saing.
Adapun, YES 2025 yang diinisiasi oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY bekerja sama dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Yogyakarta dan Pemda DIY ini, hadir sebagai pembaruan dari Jogja Economic Forum 2024. Paku Alam X pun menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia DIY dan ISEI Yogyakarta yang telah memfasilitasi kegiatan kompetisi dan dialog, menampung aspirasi, serta mendorong lahirnya rekomendasi berbasis riset dan kebijakan konkret untuk memperkuat ketahanan pangan.
“Saya berharap Yogyakarta Economic Symposium 2025 ini menjadi forum strategis yang melahirkan ide-ide inovatif, sinergi antar-pihak, dan komitmen bersama untuk mendorong investasi ketahanan pangan. Mari kita jadikan momentum ini sebagai langkah nyata menuju Yogyakarta yang sejahtera, inklusif, dan berdaya saing global,” ucap Paku Alam X.