Peringatan Dini BMKG, Potensi Hujan dan Angin di Sleman Sore Ini

- BMKG Yogyakarta mengeluarkan peringatan dini angin kencang dan hujan intensitas sedang di Sleman, Turi, Pakem, dan sekitarnya.
- Peringatan dini cuaca berlaku mulai pukul 15.30 WIB hingga 17.30 WIB dengan potensi meluas ke wilayah Seyegan, Mlati, Ngemplak, Cangkringan.
- Awan penghujan terbentuk karena aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) pada fase 5 yang mempengaruhi pembentukan awan hujan di DIY.
Yogyakarta, IDN Times - BMKG Yogyakarta mengeluarkan peringatan dini adanya angin kencang disertai hujan intensitas sedang sore ini, Senin (9/9/2024).
Informasi yang diunggah di akun media sosial resmi BMKG @infobmkgyia, ditulis kejadian tersebut diprakirakan terjadi di Kabupaten Sleman, di Turi, Pakem dan sekitarnya.
1. Hujan disertai kilat dan angin

Dalam unggahannya, BMKG menuliskan beberapa wilayah di Sleman yang diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas sedang, disertai kilat, dan angin kencang dimulai pukul 15.30 WIB hingga pukul 17.30 WIB.
"Update Peringatan Dini Cuaca Wilayah DI Yogyakarta, tgl 9 September 2024 pkl 15.25 WIB, masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat"
2. Bisa meluas hingga ke Cangkringan

BMKG juga memprakirakan, kejadian tersebut dapat meluas ke wilayah Seyegan, Mlati, Ngemplak, Tempel, Camgkringan, dan sekitarnya. Kondisi ini dapat berlangsung hingga 17.30 WIB.
3. Hujan diprediksi hingga 11 September 2024

Sebelumnya Stasiun Meteorologi BMKG DIY menerbitkan prediksi cuaca akan terjadi hingga 11 September 2024. Hal ini terjadi lantaran terbentuknya awan penghujan, terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten dan Kota di DIY.
Salah satu penyebab munculnya hujan di langit Jogja adalah, kemunculan awan hujan atau cumolonimbus. Awan ini terbentuk karena saat ini Madden Julian Oscillation (MJO) telah memasuki fase 5, sehingga berperan besar dalam membentuk awan hujan.
“Untuk saat ini terpantau MJO aktif pada fase 5. Aktifnya MJO ini menandakan adanya potensi peningkatan pembentukan awan hujan, sehingga juga berimbas pada kemunculan hujan,” jelas Kepala Stasiun Meteorologi BMKG DIY, Warjono, Minggu (8/9/2024).