Sleman, IDN Times - Bursa Efek Indonesia sempat menghentikan sementara perdagangan saham atau trading halt akibat merosotnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga 7 persen pada pekan lalu. Menanggapi kondisi pasar modal ini, Ekonom UGM Dr. I Wayan Nuka menilai penurunan IHSG bukan sekadar respons terhadap kondisi ekonomi, tetapi juga mencerminkan persepsi investor terhadap stabilitas nasional.
“Kalau sebuah indeks jatuh secara ekstrem seperti kemarin, itu sebenarnya adalah cerminan dari apa yang dipersepsikan oleh para investor,” ungkapnya, Senin (24/3).
Menurut I Wayan Nuka, data menunjukkan dalam beberapa hari sebelum jatuhnya IHSG, sudah terjadi lonjakan net sale oleh investor asing. Menurut Wayan, hal ini menandakan adanya dorongan kuat dari investor untuk segera melepas aset mereka dan mencari peluang yang lebih baik di negara lain.
“Kalau kita lihat indeks di hari yang sama, hanya Indonesia saja di Asia yang merah, yang lain hijau semua. Dugaan saya ini ada shifting, dana yang keluar dari Indonesia masuk ke negara-negara lain di kawasan tersebut,” jelasnya.