Bantul, IDN Times - Perahu jukung dengan nama lambung Tirta Bahari karam setelah dihantam gelombang tinggi di Pantai Samas, Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden pada Minggu (13/7/2025) sekitar pukul 06.00 WIB. Tekong dan anak buah kapal atau ABK berhasil diselamatkan. Hanya, sesaat kemudian ABK meninggal dunia setelah menjalani perawatan di rumah sakit. ABK itu diduga meninggal karena sesak nafas..
Perahu Terbalik, Nelayan di Samas, Bantul Sesak Nafas dan Meninggal

Intinya sih...
Perahu karam akibat gelombang tinggi, ABK berhasil diselamatkan
ABK meninggal di rumah sakit karena sesak nafas setelah perahu terbalik
Diduga ABK terbentur perahu saat berenang ke pantai, menyebabkan sesak nafas hingga meninggal
1. Perahu diterjang gelombang pasang hingga karam
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry mengatakan kejadian berawal saat perahu jukung yang ditekongi Tugito (40) dan ABK Aryadi (48), yang keduanya merupakan warga Padukuhan Ngepet, Kalurahan Srigading, Bantul, hendak turun melaut sekitar pukul 05.45 WIB.
Saat perahu menuju laut dari bibir pantai, tiba-tiba gelombang pasang menerjang hingga menyebabkan perahu terbalik dan mesin mati. "Tekong dan ABK berhasil selamat setelah berenang ke pantai," ucapnya.
2. Sesak nafas, ABK meninggal di rumah sakit
Warga kemudian mengevakuasi perahu yang terbalik ke tepian pantai. Tekong pun memperbaiki mesin yang mati, dan ABK pulang ke rumah untuk tidur.
"Selanjutnya sekitar pukul 07.30 WIB, ABK Aryadi mengalami sesak nafas dan dilarikan ke RS Saras Adyatma Bambanglipuro, untuk mendapatkan perawatan. Korban dinyatakan meninggal jam 08.05 di rumah sakit," ungkapnya.
3. Diduga ABK terbentur perahu
Salah satu nelayan Pantai Samas, Tri Juwanto mengatakan saat ABK berhasil berenang ke pantai, dalam kondisi lemah. Kemungkinan anggota badannya terbentur perahu.
"Saat mau pulang ke rumah sempat terjatuh mungkin kesakitan hingga mengalami sesak nafas," ujarnya.