Ilustrasi senjata api. (pixabay.com/Brett_Hondow)
Sementara itu Kepolisian Daerah Kalimantan Utara memeriksa 14 orang saksi terkait penyelidikan kasus kematian Brigadir Setyo yang ditemukan tewas bersimbah darah di rumah jabatan Kapolda Kaltara, Jumat (22/9/2023) siang.
"Kami akan terus menyampaikan hasil penyelidikan kepada publik dan ini disupervisi Biro Paminal Bidang Propam Mabes Polri. Kemudian kita juga diasistensi oleh Bareskrim, Pusdokkes, Puslabfor Polri supaya kasus ini cepat terungkap terang benderang-benderang," kata Kepala Bidang Humas Polda Kalimantan Utara, Komisaris Besar Polisi Budi Rachmat dilaporkan ANTARA di Tanjung Selor, Senin (25/9/2023).
Budi mengatakan dari 14 orang saksi yang diperiksa, sebanyak 13 orang di antaranya adalah anggota Polri dan satu orang lainnya pegawai harian lepas. Polda Kaltara telah melakukan gelar perkara dengan melihat rekaman kamera pengawas (CCTV) di rumah jabatan kapolda, lokasi tewasnya Brigadir Setyo. Gelar perkara itu turut disupervisi Biro Paminal Divisi Propam Mabes Polri.
Pada Minggu (24/9/2023), Polda Kaltara juga telah melakukan rekonstruksi di tempat kejadian perkara mulai pukul 09.00 sampai sekitar pukul 14.00 WITA. "Jadi, saat ini statusnya masih dalam proses penyelidikan, nantinya akan dinaikkan statusnya ke penyidikan," ujarnya.