Penumpang KA di Daop 6 Melonjak 65 Persen saat Libur Waisak

- Lonjakan penumpang KA Jarak Jauh Daop 6 Yogyakarta selama libur Waisak 2025 mencapai 259 ribu penumpang, naik 65% dari pekan sebelumnya.
- KAI Daop 6 turut memperkuat konektivitas wisata dengan menyediakan akses transportasi andal ke berbagai destinasi wisata di Pulau Jawa.
- Okupansi kereta api mencapai 114%, dengan KA Joglosemarkerto (KA 187) mencapai okupansi hingga 329% selama libur Waisak.
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Yogyakarta, IDN Times - Lonjakan penumpang tercatat di wilayah Daop 6 Yogyakarta selama libur panjang Hari Raya Waisak 2025, yang berlangsung sejak Jumat (9/5/2025) hingga Selasa (13/5/2025). Selama periode lima hari tersebut, total 259 ribu penumpang tercatat naik dan turun menggunakan layanan Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) di wilayah ini.
“Angka ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 65 persen dibanding periode yang sama pada pekan sebelumnya, yang hanya mencatat sekitar 159.382 penumpang,” ujar Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, Kamis (15/5/2025).
1. Wilayah jogja dan sekitarnya jadi magnet wisatawan

Menurut Feni, lonjakan penumpang tak hanya mencerminkan tingginya minat masyarakat terhadap kereta api, tetapi juga menunjukkan bahwa wilayah Daop 6—yang mencakup Yogyakarta, Solo, Klaten, dan sekitarnya—masih menjadi daya tarik utama wisata di Pulau Jawa saat libur nasional.
“Kereta api kini tidak hanya menjadi moda pilihan karena efisiensinya, tetapi juga karena semakin eratnya konektivitas antara stasiun-stasiun strategis dengan berbagai objek wisata unggulan,” ujarnya.
2. Daop 6 dukung pengembangan pariwisata

Feni menyampaikan bahwa KAI Daop 6 turut berkontribusi dalam pengembangan sektor pariwisata dengan menyediakan akses transportasi yang andal menuju berbagai destinasi. Upaya ini juga mendukung agenda pembangunan nasional, khususnya poin-poin Astacita terkait pemerataan pembangunan dan penguatan konektivitas antarwilayah.
“Kawasan wisata di sekitar wilayah Daop 6 menawarkan ekosistem wisata yang lengkap, mulai dari warisan budaya dunia seperti Candi Prambanan dan Keraton Yogyakarta, destinasi alam seperti Puncak Suroloyo dan Pegunungan Menoreh, hingga kampung-kampung tematik yang mengangkat potensi lokal seperti Batik Laweyan dan Kauman. Semua itu terkoneksi secara langsung maupun tidak langsung dengan moda kereta api,” ucap Feni.
Integrasi antarmoda juga dinilai penting. Hal ini terlihat dari banyaknya wisatawan yang melanjutkan perjalanan dari stasiun ke tempat wisata menggunakan bus Trans Jogja, angkutan lokal, maupun transportasi daring yang kini semakin adaptif dengan kebutuhan pelancong.
3. Stasiun dan KA paling ramai

Lonjakan arus keberangkatan tertinggi terjadi pada Senin (12/5/2025) dengan 33.976 penumpang, sementara puncak kedatangan tercatat pada Sabtu (10/5/2025) dengan lebih dari 35.906 penumpang. Selama long weekend Waisak, lima stasiun tersibuk di wilayah Daop 6 adalah:
- Stasiun Yogyakarta: 132.123 penumpang
- Stasiun Lempuyangan: 59.515 penumpang
- Stasiun Solo Balapan: 41.729 penumpang
- Stasiun Klaten: 9.185 penumpang
- Stasiun Purwosari: 7.918 penumpang
Sementara itu, okupansi kereta api yang berangkat dari wilayah Daop 6 Yogyakarta tercatat mencapai 114 persen selama libur Waisak, yaitu pada 9–13 Mei 2025. Sebanyak 93.506 tempat duduk terjual dari total kapasitas 82.082 kursi yang tersedia.
Beberapa KA komersial dengan okupansi tertinggi di antaranya:
- Joglosemarkerto (KA 187) – 329 persen
- Joglosemarkerto (KA 193) – okupansi belum tercatat
- Senja Utama YK (KA 107) – 124 persen
- Lodaya (KA 77) – 121 persen
- Progo (KA 257) – 113 persen
Feni menyampaikan bahwa momen libur panjang seperti Waisak menjadi salah satu acuan penting dalam membaca pola mobilitas masyarakat serta potensi pertumbuhan wisata berbasis konektivitas rel.
“Kami berterima kasih atas kepercayaan masyarakat terhadap kereta api sebagai pilihan utama. KAI terus berinovasi agar perjalanan tidak hanya nyaman, tetapi juga menjadi bagian dari pengalaman bertransportasi masyarakat,” tutup Feni.