Gebyar Ramadan Mardliyyah, UGM. Dok: istimewa
Hal serupa juga diungkapkan oleh Alissa Wahid, Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian. Alissa menjelaskan, berpikir kritis penting untuk memilah suatu informasi. Hal tersebut seperti halnya wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yakni Iqra, yang artinya adalah bacalah sehingga masyarakat juga perlu membaca terlebih dahulu.
”Membaca dinamika zaman melalui literatur-literatur penting untuk menyesuaikan diri dengan konteks situasi yang sedang mereka hadapi. Seperti dalam beragama yang utama adalah memuliakan Tuhan dan membangun kemaslahatan di muka bumi. Mengenai caranya, kita beragama sekarang sesuai media dan tata caranya sesuai perkembangan zaman ini,” terangnya.
Tidak hanya berpikir kritis, di dalam menghadapi pandemik COVID-19, hal yang tidak boleh ditinggalkan oleh masyarakat yakni melakukan perubahan perilaku sebagai upaya menyukseskan penanggulangan pandemik COVID-19.
“Anjuran seperti social distancing, work from home, serta larangan mudik, pemerintah perlu melakukan upaya-upaya edukasi yang masif dan tegas kepada masyarakat. Pola pikir masyarakat harus diubah untuk menghentikan penyebaran pandemik ini. Sekarang tinggal bagaimana cara pemerintah melakukannya," katanya.