Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi judi online (IDN Times/Yosafat Diva Bayu)
Ilustrasi judi online (IDN Times/Yosafat Diva Bayu)

Intinya sih...

  • Pendamping PKH kebobolan, diduga terlibat dalam 571 ribu penerima bansos yang main judol.

  • Temuan mencengangkan, 7,5 juta transaksi dan nilai hampir Rp1 triliun terkait judol.

  • Kemensos bersama PPATK masih akan menelusuri lebih lanjut, hasilnya akan diumumkan besok.

Sleman, IDN Times - Menteri Sosial (Mensos) RI, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, menyatakan kementeriannya masih mendalami temuan sekitar 571 ribu orang penerima bantuan sosial (bansos) diduga ikut main judi online (judol). Bersamaan dengan itu, kata Gus Ipul, pihaknya akan memeriksa para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH).

1. Kenapa bisa kebobolan

Salah satu warga penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH). (Dok. Kemensos)

Sebagai informasi, pendamping PKH adalah tenaga yang ditugaskan oleh Kemensos untuk mendampingi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH membantu memahami dan memanfaatkan program pemeritah.

Pendamping PKH juga berperan sebagai fasilitator, motivator, dan pembimbing bagi KPM, selain membantu mengakses berbagai layanan sosial dan program pemerintah lainnya. 

Oleh karenanya, Gus Ipul mengatakan jika kementeriannya akan mencari tahu kinerja para pendamping PKH, menyusul temuan 571 ribu orang penerima bansos diduga ikut main judol.

"Kita akan periksa bagaimana peran pendamping. Kalau sampai kebobolan kayak begitu, bagaimana. Kita akan periksa peran pendampingnya, kita lihat," kata Gus Ipul di UGM, Sleman, DIY, Kamis (17/8/2025).

2. Jumlah dan nilai transaksi mencengangkan

Menteri Sosial RI, Syaifullah Yusuf alias Gus Ipul. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Kata Gus Ipul, temuan dugaan ratusan ribu penerima bansos ikut main judol ini sendiri terkuak kala Kementerian Sosial mencocokkan 28,4 juta nomor induk kependudukan (NIK) penerima bansos dengan data 9,7 juta orang pemain judol milik Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Alhasil, lanjut Gus Ipul, didapati temuan yang sangat mencengangkan. Para penerima bansos itu diduga terlibat dalam 7,5 juta transaksi terkait judol.

"Transaksinya cukup fantastis, lebih 7,5 juta kali transaksinya. Nilainya hampir Rp1 triliun," katanya.

3. Hasil penelusuran bareng PPATK mungkin disampaikan besok

Ilustrasi judi online (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Bagaiamanapun, kata Gus Ipul, kementeriannya belum bisa memastikan apakah ratusan ribu penerima bansos itu benar-benar bermain judol. Menurut dia, Kemensos bersama PPATK masih akan menelusuri lebih lanjut dan hasilnya akan segera diumumkan.

"Insyaallah hari Jumat nanti akan kita lihat seperti apa, akan kita sampaikan (hasilnya)," kata Gus Ipul.

Sekjen PBNU itu pun membuka peluang untuk mencoret nama penerima bansos yang menggunakan dana bantuan itu untuk judol.

"Kalau memang melakukan pelanggaran ya tidak akan mendapatkan Bansos lagi. Ya akan kita pertimbangkan untuk kita coret dan tidak mendapatkan Bansos lagi," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team